Jumat, Juli 31, 2009

Ibu Negara Terima Panitia Kongres Internasional AIDS

BOGOR, MP - Ibu negara Ani Yudhoyono, Jumat pagi, di kediaman pribadi Puri Cikeas Bogor, menerima panitia Kongres HIV/AIDS Asia Pasifik yang akan berlangsung Agustus di Nusa Dua, Bali.

Ketua panitia penyelenggara Prof DR Zubairi Djoerban yang juga Ketua Masyarakat Peduli AIDS Indonesia, bersama sejumlah panitia penyelenggara lainnya bertemu dengan Ibu Ani sekitar pukul 10.00 WIB.

Pada 9-13 Agustus, Bali akan menjadi tuan rumah International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) ke-9, kongres AIDS terbesar di kawasan Asia-Pasifik.

Sebanyak 3.000 peserta dari 51 negara Asia dan 14 negara Pasifik diperkirakan akan hadir dalam kongres ini.

Tema ICAAP ke-9 adalah "Memberdayakan Manusia, Memperkuat Jejaring", yang dapat mendukung terciptanya komunitas dinamis dengan manusia-manusia berdaya di seluruh kawasan Asia dan Pasifik sehingga mampu melakukan penangulanggan holistik dan lebih efektif dalam menanggapi pandemi lintas batas di negara-negara kawasan ini.

Sebelum upacara pembukaan pada 9 Agustus, Ibu Ani Bambang Yudhoyono yang juga duta AIDS Indonesia bersama duta AIDS Australia Murray Proctor akan mengadakan sebuah pertemuan tingkat tinggi Duta AIDS.

Pertemuan itu akan membahas peranan Duta AIDS di kawasan Asia dan Pasifik dalam peningkatan mobilisasi gerekan HIV dan AIDS dan akuntabilitas penanggulangan. (red/*ant)

Kamis, Juli 30, 2009

Teroris Jangan Bersembunyi di Balik Agama

JAKARTA, MP - Pakar hukum Islam yang juga Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Manado, DR Nasrudin Yusuf M.Ag, menyesalkan adanya kelompok terorisme yang selalu bersembunyi dibalik agama.

"Apa yang mereka lakukan selama ini sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai agama, karena telah merugikan banyak orang terutama membunuh orang-orang yang tidak bersalah," ujar Nasrudin usai menghadiri perayaan Isra Mi`raj di kampus STAIN Manado, Kamis (30/7).

Menurutnya, ajaran agama merupakan sesuatu yang sangat mulia karena selalu mengajarkan manusia untuk ke jalan yang benar, serta saling menghargai dan menghormati antara satu sama yang lain.

"Janganlah menginterpretasi atau menterjemahkan nilai atau ajaran agama itu secara sempit dan ukuran individu masing-masing, tetapi harus dilihat secara umum dan luas agar tidak terjebak pada hal-hal yang tidak benar," katanya.

Dia mengatakan peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Mariott, Jakarta, memberi dampak negatif bagi kehidupan bangsa dan negara, karena selain banyaknya korban yang berjatuhan juga memberikan citra yang buruk bagi Bangsa dan Agama.

"Oleh karena itu saya sangat mengutuk tindakan tersebut, karena perilaku tersebut tergolong kebiadaban terhadap manusia," katanya.

Dia berharap adanya pemahaman yang baik serta pola berpikir yang sehat dari sekelompok orang yang telah melakukan kegiatan terorisme tersebut.

Nasrudin mengharapkan agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar dan tidak menyesatkan dirinya pada hal-hal yang tidak benar karena hanya merugikan diri sendiri.

"Apapun alasannya, namanya tindakan terorisme yang pekerjaannya hanya membunuh orang tidak bersalah adalah. Itu adalah perbuatan yang salah dan melanggar aturan agama serta hukum yang berlaku," kata pengurus PW Muhammadiyah Sulut tersebut.

Sementara itu untuk umat Islam khususnya yang ada di Sulut, Nasarudin mengingatkan agar tidak terjebak dengan nilai atau ajaran yang salah yang hanya bisa merugikan banyak orang.

"Mulailah menanamkan nilai atau ajaran agama dalam diri setiap individu agar selalu berada di jalan yang benar," katanya. (red/*b8)

Noordin M Top Salah Nulis Ritz Menjadi Rizt Carlton

JAKARTA, MP - Ada yang janggal dalam penulisan pesan pertangung jawaban bombers asal negeri jiran tersebut melalui blog http://mediaislam-bushro.blogspot.com. Dalam surat bagian kedua, pada penulisan hotel, Noordin M Top menulis hotel Ritz Carlton dengan penulisan Rizt Carlton.

Dan yang tidak asing lagi, penulisan huruf Arab yang berbunyi ayat-ayat suci Al-Qur'an banyak yang gagal, dalam artian dalam penulisan isi blog tersebut terkesan tergesa-gesa atau memang tidak tau tentang bahasa Inggris dan penulisan huruf Arab.

Yang tak kalah menarik, seperti yang dilansir situs berita mendapakan isi pesan yang sempurana tanpa terpenggal pun penulisan huruf Arab yang sudah dipublish pada Rabu (29/7) kemarin dari sebuah situs.

Sementara itu, dari pantauan pada pukul 16.50 Wib Kamis (30/7) sudah terdapat 1300 komentator yang rata-rata mengecam aksi pemboman di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Jum'at (17/7) lalu. (red/*b8)

Desa Planjan Bukan Sarang Teroris


JAKARTA, MP
- Kepala Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Subanul Muatib menyatakan, desanya bukan sarang teroris.

"Dengan adanya pemberitaan itu, banyak orang yang bertanya kepada saya, seolah-olah Planjan seperti sarang teroris," kata Subanul Muatib menanggapi pemberitaan tentang warganya, Akhmad Yani (45), yang dicari Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme, Kamis (30/7).

Dia mengharapkan, media massa dapat bersikap lebih bijak dalam pemberitaan terkait terorisme khususnya mengenai dugaan keterlibatan seorang warganya, karena hal itu berdampak terhadap keluarga yang tidak mengetahui permasalahan yang dihadapi Akhmad Yani.

Menurut dia, pemberitaan tersebut tidak hanya membuat resah keluarga Akhmad Yani tetapi juga masyarakat.

"Kalau ada pemberitaan keluarga Akhmad Yani melarikan diri, setahu saya keluarga mereka memang sudah lama merencanakan untuk pindah ke Kendal. Apalagi rumahnya di sini sudah dijual," katanya.

Mengenai sosok Akhmad Yani, dia mengatakan, pria beranak delapan ini cukup terbuka. "Dia sering mengobrol dengan saya," paparnya.

Ia mengaku, sulit mempercayai keterlibatan Akhmad Yani dalam jaringan terorisme karena kondisi perekonomian keluarga pria ini tergolong minim.

Bahkan saat pembagian bantuan langsung tunai (BLT) termasuk raskin, kata dia, Akhmad Yani pun menerimannya meski hanya menggunakan surat keterangan miskin dari desa karena kartu tanda penduduknya hilang.

"Dia malah mengatakan, `aku tidak minta tetapi karena ini (BLT, red.) dikasih`," kata Subanul menirukan ucapan Akhmad Yani.

Menurut dia, Akhmad Yani juga tidak bisa menggunakan pesawat telepon seluler (handphone), bahkan tidak bisa memperbaiki peralatan elektronika, tidak seperti yang dikabarkan di berbagai pemberitaan bahwa pria ini sering melayani perbaikan peralatan elektronika. "Saya pernah menyuruh menggunakan gergaji mesin, dia malah takut karena tidak bisa," katanya.

Mengenai terakhir bertemu Akhmadi, dia mengatakan, sekitar 25 hari lalu saat berada di bengkel. (red/*b8)

Rabu, Juli 29, 2009

Mayoritas Umat Islam Kutuk Teror Bom

JAKARTA, MP - Umat Islam di Indonesia tidak akan tersudut dengan aksi teror bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Kuningan, beberapa waktu lalu.

Menurut cendikiawan muslim Azyumardi Azra, sejak tragedi bom tahun 2005, mayoritas muslim yang ada di Indonesia mengutuk perbuatan tersebut. Ditambah lagi, MUI juga mengeluarkan fatwa haram tentang bom bunuh diri.

"Saya rasa peristiwa bom di Kuningan beberapa waktu lalu, tidak akan berdampak terhadap citra umat Islam Indonesia," tuturnya, Rabu (29/7) di Jakarta.

Mengenai adanya pesantren yang diduga terlibat jaringan teroris, Azyumardi tidak menampik memang ada belasan pesantren yang mengajarkan beberapa hal aneh.

"Misal ada pesantren yang mengajarkan jangan menghormati bendera merah putih, inilah yang perlu diberi penjelasan," tutup Azyumardi. (red/*b)

Media Australia Soroti 'Klaim Teroris Malaysia'

JAKARTA, MP - Kemunculan klaim tanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz- Carlton Jakarta pada 17 Juli lalu dengan mengatasnamakan gembong teroris Malaysia Noordin M. Top di jaringan internet mendapat perhatian media utama Australia.

Setidaknya dua jaringan media Australia, yakni "Australian Broadcasting Corporation" (ABC) dan media online "News.com.au" menyiarkan berita kemunculan pernyataan gembong teroris paling dicari Polri itu, Rabu (29/7).

Pernyataan tentang serangan di dua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan Jakarta yang menewaskan sembilan orang, termasuk tiga warga negara Australia, dan melukai 55 orang lainnya itu muncul di sebuah blog yang diklaim pemiliknya sebagai pernyataan resmi Noordin dari organisasi Al Qaida Indonesia.

Kedua media Australia yang melansir isi blog tersebut menyebutkan pengeboman di Hotel JW Marriott adalah serangan terhadap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Amerika Serikat (AS), sedangkan serangan di Ritz-Carlton ditujukan kepada antek-antek AS yang mengunjungi hotel itu, termasuk tim sepakbola Manchester United.

Disebutkan otentisitas isi pernyataan yang mengatasnamakan Noordin M Top itu sedang diselidiki Polri. Serangan teroris tersebut menuai kecaman pemerintah dan rakyat Indonesia serta banyak pemimpin dunia.

Presiden Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) Eko Andi Suryo misalnya mengutuk dengan keras mereka yang terlibat dalam aksi kejahatan kemanusiaan ini seraya menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga korban.

"Kami meminta pihak yang berwajib mengusut tuntas pelaku pengeboman ini dan memberikan hukuman yang setimpal," katanya dalam pernyataan resmi organisasi itu.

Kecaman dan kutukan juga disampaikan komunitas mahasiswa Indonesia di Australia melalui Presiden Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Mohamad Fahmi dan Presiden Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera Australia-Selandia Baru (PIP PKS ANZ) Muhamad Arifin.

Arifin menyebut tragedi 17 Juli itu sebagai aksi tidak berprikemanusiaan, dan bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun di muka bumi.

"Tragedi ini juga kembali merusak citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab di mata internasional," katanya.

Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto menyebut serangan teroris di Jakarta itu sebagai "aksi biadab dan tak berprikemanusiaan".

Ia pun menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah Australia dalam menumpas bahaya terorisme.

Di antara sembilan orang korban yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di dua hotel mewah itu adalah tiga warga negara Australia. Mereka adalah pengusaha asal Perth, Nathan Verity, Craig Senger (diplomat dari Komisi Perdagangan Australia) dan Garth McEvoy (pegawai Industri Pertambangan asal Brisbane).

Sebelum serangan pemboman tersebut, Indonesia sempat relatif aman dari insiden terorisme selepas Bom Bali 2005.

Sejak aksi serangan sejumlah gereja di malam Natal tahun 2000, Indonesia mengalami serangkaian insiden terorisme.

Setahun setelah serangan kelompok teroris ke New York dan Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 September 2001, Bali diserang kelompok Amrozi dkk pada Oktober 2002.

Dalam insiden itu, sebanyak 202 orang tewas, termasuk 88 orang warga Australia yang sedang berlibur di Pulau Dewata tersebut.

Seterusnya terjadi serangan mematikan di Hotel JW Marriott pada 2003, dan serangan terhadap Kedubes Australia di Jakarta (2004). (red/*b8)

Noordin M Top Tidak Senang Tim MU Datang ke Indonesia

JAKARTA, MP - Para penggemar MANCESTER UNITED (MU) di Indonesia teramat kecewa terhadap aksi Noordin M Top yang memang mengincar kedatangan tim legendaris itu. Jika benar pesan gembong teroris tersebut maka saya mewakili jutaan pendukung MU di Indonesia merasa sangat kecewa, atas pemboman di Mega Kuningan.

"Saya kecewa berat dan mungkin mewakili yang lain, kenapa aksi itu bawa-bawa MU yang sudah ditunggu-tunggu," kata Irawan penggemar tim MU, Rabu (29/7) di Jakarta.

Celetuk pun akhirnya muncul dari mulut Irawan yang mengatakan kenapa di Malaysia tidak di bom, padahal MU juga berlaga di negeri asal gembong teroris tersebut.

"Kenapa tidak di negerinya sendiri, padahal MU juga ada disana, saya yakin ini ada permainan negara asing, yang ngga suka sama Indonesia," sambungnya.

Seperti dikutip dari Blog Noordin M Top dia bertanggung jawab atas pemboman pada hari Jum'at (17/7) lalu di Kawasan Mega Kuningan, berikut ini pesan Noordin juga untuk tim MU.

"Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola MANCESTER UNITED (MU) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala'nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini." (red/*b8)

LSI Yakin Gugatan JK dan Megawati ke MK Tak Dapat Dukungan

JAKARTA, MP - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, gugatan pasangan capres/cawapres Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati-Prabowo Subianto ke Mahkamah Konstitusi tentang kecurangan Pilpres 2009 yang masif dan sistematis, tidak mendapat dukungan publik.

"Berdasarkan survei opini publik LSI 18-24 Juli 2009, sebanyak 65,5 persen responden menilai, pilpres sangat bebas, jujur dan adil (jurdil)," kata peneliti senior LSI Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Rabu (29/7).

Sedangkan, 21 persen responden menyatakan pilpres bebas dan jurdil dengan sedikit masalah, dan 8,8 persen responden menyatakan jurdil tapi dengan banyak masalah.

Sisanya sekitar 1,2 persen responden menyatakan pilpres tidak jurdil sama sekali dan 3,4 persen menyatakan tidak tahu.

Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, survei nasional di 33 provinsi dan 4.000 responden itu menegaskan bahwa gugatan tim pasangan JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo ke MK tentang kecurangan pilpres yang masif dan sistematis tidak mendapat dukungan publik yang luas.

Masyarakat, kata dia, relatif bisa membedakan agenda politik elite terkait gugatan JK dan Mega ke MK. Buktinya, meski keduanya menilai pemilu tidak jurdil, tapi JK dan Mega punya tuntutan yang berbeda disesuaikan dengan kepentingan politik masing-masing.

Menurut dia, Mega meminta ada putaran kedua. Sedang JK karena sadar tidak lolos putaran kedua, mereka minta hasil pilpres dibatalkan.

Ia menegaskan, survei LSI itu bukan dalam rangka melegitimasi kekurangan-kekurangan proses pemilu, tapi atas nama hukum.

"Kita mempersilakan mereka yang menuding pilpres tidak jurdil untuk buktikan tuduhan mereka. Kita lihat apakah nanti MK dan publik `membeli` argumen mereka atau tidak," tambahnya. (red/*b8)

Putusan MA, KPU Harus Lakukan Kajian Yuridis

JAKARTA, MP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melakukan kajian yuridis terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan putusan peraturan penetapan kursi Pemilu Legislatif 2009, sehingga keputusan yang diambil tidak memihak kelompok maupun partai politik tertentu.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah mada (UGM) Yogyakrata, AAGN Arie Dwipayana MSi, di Yogyakarta, mengatakan, KPU harus berhati-hati melakukan kajian politik dan hukum. Keputusan MA harus direspons menggunakan basis kajian hukum yang komprehensif dan imparsial.

"Jika KPU hanya menggunakan analisis politik saja, maka akan memunculkan kesan keberpihakan pada kelompok atau partai tertentu. Jika menyetujui putusan MA maka orang bisa bilang kalau KPU berpihak pada partai besar," katanya.

Ia mengatakan, KPU harus benar-benar cermat, karena kasus ini ibaratnya makan "buah simalakama", dimana kedua pilihan sangat berat untuk dilakukan karena masing-masing memiliki konsekuensi.

"KPU harus juga melakukan kajian hukum dan mulai melakukan upaya antisipasi sambil menunggu proses hukum yang dilakukan partai yang dirugikan dan setelah itu baru memunculkan keputusan yang dinilai paling tepat," katanya.

Ari mengatakan, di luar itu KPU harus mendorong pertemuan segitiga antara KPU, MA, dan Mahkamah Konstitusi (MK) agar dari pertemuan tersebut dapat dibangun kesepahaman bersama berkaitan dengan aspek putusan MA tersebut.

"Keputusan tersebut tetap harus komprehensif dengan duduk bertiga untuk mencari kesepahaman bersama karena KPU harus tetap bermain pada landasan yuridis objektif," katanya.

Ia mengatakan, KPU tidak boleh hanya berdasarkan alasan politik saja, karena dikhawatirkan akan berdampak luas jika menuai gugatan dari partai politik.

"Begitu juga jika KPU hanya berdasarkan hukum semata, maka banyak tokoh maupun partai politik yang kehilangan kursi akan memprotes. Ini butuh kejelian dan harus dicari titik temu bersama dengan MA dan MK," katanya. (red/*b8)

Pesan Noordin M Top Beredar di Internet

JAKARTA, MP - Sebuah pesan dari Noordin M Top beredar di internet, dalam pesan itu ia mengkalim telah bertanggung jawab soal pemboman Hotel JW Marriot & Ritz Carlton di Jakarta pada Jum'at, 17 Juli 2009 lalu.

Dalam pesannya melalui sebuah blog yang beralamat di http://mediaislam-bushro.blogspot.com yang diposting untuk kedua kalinya setelah diposting pada sebuah blog yang beralamatkan di http://bushro2.blogspot.com/, sehari setelah ledakan bom di Mega Kuningan itu, yaitu di posting pada 18 Juli 2009. (namun belum dipastiakan keasiliannya dan untuk source diambil dari EraMuslim.com)

Berikut kutipan dari pesan Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia tersebut.

MEDIA TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

KETERANGAN RESMI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH

DI HOTEL JW. MARRIOT JAKARTA

اَلْحَمْدُ ِللهِ مُعِزِّ اْلإِسْلاَمِ بِنَصْرِه، وَمُذِلِّ الشِّرْكِ بِقَهْرِه، وَمُصَرِّف اْلأُمُور بِأَمْرِه، وَمُسْتَدْرِجِ اْلكَافِرِيْنَ بِمَكْرِه، اَلَّذِي قَدّرَ اْلأَيَّامَ دُولاً بِعَدْلِه، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ أَعْلَى اللهَُ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بِسَيْفِه.

أمَّا بعد

Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel JW. MARRIOT Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap "KADIN Amerika" di Hotel tersebut.

Sesungguhnya telah sempurna pelaksanaan Amaliyat Istisyhadiyah dengan karunia Allah dan karomah-Nya setelah melakukan survey yang serius dan pengintaian yang mendalam terhadap orang-orang kafir sebelumnya.

Dan sungguh benar firman Allah :

فَلَمۡ تَقۡتُلُوهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمۡ‌ۚ وَمَا رَمَيۡتَ إِذۡ رَمَيۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ‌ۚ وَلِيُبۡلِىَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ مِنۡهُ بَلَآءً حَسَنًا‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ۬ (سورة الأنفال : 17).

"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS. Al Anfal : 17).

Ini juga sesuai dengan firman Allah Ta'ala :

قَـٰتِلُوهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ بِأَيۡدِيڪُمۡ وَيُخۡزِهِمۡ وَيَنصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ وَيَشۡفِ صُدُورَ قَوۡمٍ۬ مُّؤۡمِنِينَ (سورة التوبة : 14).

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman".(QS. Attaubah : 14).

Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Dan kami akan menyampaikan kabar gembira kepada kalian wahai ummat Islam, bi idznillahi Ta'ala dengan mengeluarkan cuplikan-cuplikan film dari Amaliyat Istisyhadiyah ini insya Allah.

Dan kami beri nama Amaliyat Istisyhadiyah ini dengan : "SARIYAH DR. AZHARI".

Kami ber-Husnu Dhon kepada Allah bahwa Allah akan menolong kami dan menolong kaum muslimin dalam waktu dekat ini.

الله أكبر ولله العزة ولرسوله والمؤمنون

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia

Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top

Hafidzohullah


KETERANGAN RESMI DARI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH

DI HOTEL RIZT CALRTON JAKARTA

اَلْحَمْدُ ِللهِ مُعِزِّ اْلإِسْلاَمِ بِنَصْرِه، وَمُذِلِّ الشِّرْكِ بِقَهْرِه، وَمُصَرِّف اْلأُمُور بِأَمْرِه، وَمُسْتَدْرِجِ اْلكَافِرِيْنَ بِمَكْرِه، اَلَّذِي قَدّرَ اْلأَيَّامَ دُولاً بِعَدْلِه، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ أَعْلَى اللهَُ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بِسَيْفِه.

أمَّا بعد

Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel Rizt Calrton Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap antek-antek Amerika yang berkunjung di Hotel tersebut.

Sesungguhnya Allah menganugerahkan kepada kami jalan untuk menyerang Hotel termegah yang dimiliki oleh Amerika di Ibukota Indonesia di Jakarta, yaitu Rizt Calrton. Yang mana penjagaan dan pengamanan di sana sungguh sangatlah ketat untuk dapat melakukan serangan seperti yang kami lakukan pada kali ini.

وَمَڪَرُواْ وَمَڪَرَ ٱللَّهُ‌ۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَـٰكِرِينَ (سورة ال عمران : 54).

"Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar". (QS. Ali Imron : 54).

Adapun sasaran yang kami inginkan dari amaliyat ini adalah :

1. Sebagai Qishos (pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh Amerika dan antek-anteknya terhadap saudara kami kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia
2. Menghancurkan kekuatan mereka di negeri ini, yang mana mereka adalan pencuri dan perampok barang-barang berharga kaum muslimin di negeri ini
3. Mengeluarkan mereka dari negeri-negeri kaum muslimin. Terutama dari negeri Indonesia
4. Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola MANCESTER UNITED (MU) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala'nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini
5. Amaliyat Istisyhadiyah ini sebagai penyejuk dan obat hati buat kaum muslimin yang terdholimi dan tersiksa di seluruh penjuru dunia

Yang terakhir ….. bahwasanya Amaliyat Jihadiyah ini akan menjadi pendorong semangat untuk ummat ini dan untuk menghidupkan kewajiban Jihad yang menjadi satu-satunya jalan untuk menegakkan Khilafah Rosyidah yang telah lalu, bi idznillah.

Dan kami beri nama Amaliyat Jihadiyah ini dengan : "SARIYAH JABIR"

الله أكبر ولله العزة ولرسوله والمؤمنون

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia

Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top

Hafidzohullah

Polisi Ogah Terkecoh

Sementara itu menurut Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak, Polri tidak akan mudah terkecoh dengan pengakuan yang belum diketahui kepastiannya itu. "Masih perlu diteliti dan dibuktikan," tandasnya kepada wartawan, Rabu (29/7).

Polri, menurut Sulistyo, dalam melakukan penyelidikan tetap berpegang teguh pada pembuktian secara ilmiah.(red/*b8)

Korban Situ Gintung Terima Bantuan Rp138 Juta

JAKARTA, MP - Bakrie Untuk Negeri (BUN) kembali menyalurkan dana pendidikan bagi korban jebolnya tanggul Situ Gintung dengan total nilai Rp 138.905.500 yang diserahkan langsung oleh pihak Bakrie di Kelurahan Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (29/7).

Ketua Badan Pelaksana Harian BUN Hisyam Sulaeman secara simbolis menyerahkan bantuan kepada para siswa korban musibah Situ Gintung, Banten, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hisyam mengharapkan, dana bantuan itu dapat dimanfaatkan para korban Situ Gintung sehingga tetap bisa menempuh pendidikan secara layak.

"Semoga dana ini bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi para korban," tutur Hisyam sambil menambahkan bahwa dana sumbangan itu berasal dari karyawan dan perusahaan kelompok usaha Bakrie.

Untuk menghindari penyimpangan, maka bantuan yang diberikan itu bukan berupa uang tunai yang dikelola orangtua siswa, tapi dana akan dikelola langsung oleh sekolah terkait. Dana pendidikan diperuntukkan bagi 40 siswa penerima manfaat dari 21 sekolah yang terdiri dari tingkat SD, SMP dan SMU.

Bantuan kali ini merupakan penyaluran dana tahap akhir yang dilakukan Bakrie Untuk Negeri. Penyerahan bantuan dana dan fasilitas pendidikan tahap pertama telah dilaksanakan pada 27 Mei lalu. Total bantuan pendidikan yang diserahkan sebesar Rp232.719.000 dengan jumlah penerima 94 siswa dari 24 sekolah.

Sementara itu, Duta Bakrie Untuk Negeri, Adinda Bakrie, berharap agar adanya bantuan tersebut bisa mengembalikan semangat belajar dan harapan para siswa penerima bantuan untuk menyongsong masa depan.

Menurut dia, belajar adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan dalam kondisi apapun.

"Alhamdulillah kami telah menyalurkan semua biaya pendidikan bagi korban Situ Gintung. Semoga hal ini bisa mengembalikan kepercayaan dan harapan mereka," tutur Adinda.

Salah seorang siswa penerima bantuan, Rio Andhika (16), siswa kelas 2 MAN 11 Kebayoran Lama, Jaksel, menyambut gembira atas beasiswa yang diterimanya. Ia tak perlu lagi membayar uang biaya pendidikan Rp150 ribu per bulan.

"Bantuan ini meringankan beban orang tua saya," ucap remaja yang bersama keluarganya tinggal di kompleks pengungsian. (red/*b8)

Selasa, Juli 28, 2009

Pelukis China Gelar Pameran di Jakarta

JAKARTA, MP - Dua pelukis asal China masing-masing Li Xiao Jing dan Pan Jian, menggelar pameran lukisan di YUZ Museum, Darmawangsa Square, Jakarta, pada 28 Juli-13 September 2009.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik mengatakan, melalui karya seni dan budaya inilah, Bangsa Indonesia dapat mengadakan komunikasi bahkan persahabatan yang erat dengan bangsa lain.

"Untuk itu menyambut gembira peristiwa budaya yang dilakukan YUZ Museum dengan menggelar pameran tersebut," kata Jero Wacik dalam sambutan tertulisnya dibacakan Direktur Kesenian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sulistyo Tirtokusumo, saat membuka pameran tersebut di Jakarta

Dia mengharapkan YUZ Museum dapat lebih meningkatkan lagi kegiatan-kegiatan budayanya antara lain dengan memperkenalkan juga hasil budaya nusantara kepada budaya-budaya lain.

Terkait kasus bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009, dia mengatakan, pemerintah telah berhasil mengatasi segera masalah tersebut dan saat ini kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap dan mencari pelaku kejadian tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir untuk bepergian dan berpariwisata ke seluruh Tanah Air, pemerintah terus berusaha menjaga keamanan sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang, aman, damai serta nyaman untuk bepergian," katanya.

Ketua YUZ Museum, Krissantono mengatakan, terdapat sekitar 24 karya lukis berkarakter kontemporer dipamerkan pada pameran yang bertajuk "Li Xiao Jing dan Pan Jian Exhibition". "Pameran tersebut merupakan yang keempat kalinya dilaksanakan YUZ Museum," katanya. (mp/*a)

Pungli Pelanggaran Lalu Lintas Masih Marak

JAKARTA, MP - Pengamat kepolisian, Neta S Pane menilai, pungli dalam kasus pelanggaran lalu lintas di jalan raya masih terus berjalan kendati pimpinan Polri sudah menyatakan komitmen untuk memberantas pungli dan melakukan pelayanan prima bidang kelalulintasan.

"Kami banyak menerima laporan dari masyarakat baik lewat SMS, telepon ataupun surat yang mengeluhkan masih buruknya perilaku anggota polisi lalu lintas di jalan raya dalam menangani pelanggaran lalu lintas," katanya di Jakarta, Selasa (28/7) malam.

Menurut dia, sejumlah lokasi pungli yang paling sering terjadi antara lain perempatan yang ada lampu pengatur lalu lintas, jalan tol dan daerah perbatasan antara Jakarta dengan daerah sekitarnya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) ini menjelaskan, di perempatan, para pengguna jalan sering bingung untuk menentukan mana harus belok kiri yang diperbolehkan dan mana yang dilarang saat lampu merah menyala.

"Kebingungan pengguna jalan ini menjadi celah bagi polisi untuk melakukan melakukan tindakan. Dalam kasus ini, masyarakat ditawari untuk didamai di tempat dengan menitipkan sejumlah uang, padahal tindakan itu adalah bagian dari pungli," katanya.

Kemacetan di jalan tol pada saat jam berangkat dan pulang kerja juga menjadi dikeluhkan karena banyak polisi menangkap para pengguna jalan tol yang melewati bahu jalan dan ujung-ujungnya adalah "berdamai" dengan menyerahkan sejumlah uang.

Daerah perbatasan antara Jakarta dengan daerah penyangga seperti Bekasi, Depok dan Tangerang juga sering terjadi pungli dalam pelanggaran lalu lintas dan lagi-lagi dengan dalih membantu, polisi lalu lintas melakukan pungli.

"Bahkan, daerah perbatasan ini sudah menjadi langganan oknum-oknum dengan melakukan jebakan yang tujuannya adalah untuk `86` (damai dengan menyerahkan uang). Kata-kata `Saya bisa batu` atau `bagaimana ini, damai aja ya` sering terlontar dari polisi lalu lintas saat menangkap para pelanggar lalu lintas," katanya.

Tindakan ini didukung oleh warga yang cenderung tidak mau repot-repot berurusan dengan pengadilan sehingga praktik pungli seperti di atas terus berlangsung tanpa kontrol. "Apapun alasannya, pungutan ke masyarakat harus ada dasar hukumnya," katanya.

Untuk itu, IPW mengatakan, pengawasan dari para pimpinan wilayah seperti Kapolres, Kapolwil atau Kapolda sangat dibutuhkan agar pungli di jalan raya tidak terjadi lagi.

"Jika beberapa waktu yang lalu Kapolri pernah mencanangkan program `quick wins` (pelayanan prima) yang salah satunya tujuannya adalah menghilangkan pungli, maka tindakan polisi di jalan raya itu tidak sejalan dengan komitmen pimpinan Polri," katanya.

Seharusnya, ujarnya, Kapolri harus membenahi dulu polisi lalu lintas sebagai etalase Polri sebab jajaran inilah yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat.

Sayangnya, polisi di lalu lintas bukan berasal dari anggota-anggota terbaik sebab yang terbaik cenderung ditempatkan di tempat lain, kata dia.

"Jika personel di lalu lintas diisi kader terbaik Polri maka semangat pelayanan publik akan dikedepankan sehingga pungli di jalanan dapat dihilangkan," katanya.

IPW mengusulkan agar Polri memperhatikan kesejahteraan polisi lalu lintas di lapangan agar tidak mudah tergoda untuk mencari peluang pungli.

Kendati ulah polisi lalu lintas di jalan raya mencoreng citra Polri, namun IPW mengakui bahwa telah ada kemajuan berarti dalam pelayanan adminstrasi kelalulintasan seperti SIM, BPKB dan STNK.

"Adanya pelayanan SIM dan STNK keliling dan di mall-mall dan perbaikan di layanan Samsat harus diakui menjadi bukti bahwa pelayanan Polri lebih baik, tapi pelayanan di jalan raya masih tetap buruk," katanya. (mp/*a)

Kontraktor Minta Percepat Proses Tender Proyek

JAKARTA, MP - Kalangan kontraktor meminta kepada pemerintah untuk mempercepat proses tender proyek mengingat sampai dengan pertengahan tahun 2009 masih banyak pekerjaan yang belum dimulai sehingga akan mempengaruhi omzet kontraktor.

"Kami menghadapi sejumlah persoalan proyek pemerintah banyak yang belum mulai, sementara swasta juga masih `wait and see` (menunggu) kondisi ekonomi benar-benar membaik," kata Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia, Sudarto.

Sudarto menunjuk dana stimulus fiskal yang sampai dengan pertengahan tahun 2009 belum ada tanda-tanda masuk ke pasar kontraktor, padahal dana itu sangat dibutuhkan untuk memperbesar proyek-proyek konstruksi terutama di daerah-daerah.

Sudarto menggambarkan, pasar konstruksi saat ini untuk swasta sudah sempit ditambah lagi dengan pemerintah yang sampai saat ini belum sepenuhnya membuka pasar, akibatnya omzet kontraktor di seluruh Indonesia sampai saat ini menyusut 50 persen.

Dia mengatakan, apabila pasar konstruksi setiap tahunnya dari sektor swasta dan pemerintah Rp120 triliun, maka pada tahun 2009 ini diperkirakan tinggal Rp90 triliun, sebagian besar karena swasta banyak yang menghentikan proyeknya.

Menurutnya, apabila sampai dengan Juli 2009 pemerintah masih belum mengucurkan dananya, maka sulit bagi kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan dalam sisa waktu tinggal empat sampai lima bulan ke depan terutama dalam hal pengadaan peralatan.

"Kalau pekerjaan gedung paling-paling hanya membutuhkan crane, tidak menjadi masalah, tetapi kalau infrastruktur jalan, jembatan, dan sebagainya yang membutuhkan peralatan dalam jumlah besar akan mengalami kesulitan dalam sisa waktu empat sampai lima bulan lagi," ujarnya.

Sudarto mengingatkan, sektor konstruksi selama ini memberi kontribusi 6 sampai 8 persen terhadap PDB atau kalau dari segi tenaga kerja dapat menyerap 125 juta orang yang tidak hanya tenaga di sektor konstruksi tetapi juga trading, transportasi, serta akademisi.

Menurutnya, seandainya pasar konstruksi masih dibiarkan seperti saat ini tidak tertutup kemungkinan beberapa kontraktor akan gulung tikar, serta akan terjadi gelombang PHK yang tentunya tidak diinginkan pemerintah melalui program stimulus fiskal.

Sudarto juga minta agar pemerintah mempertimbangkan pengenaan pajak penghasilan (PPh) final untuk sektor jasa konstruksi sebesar tiga persen setidaknya pada tahun 2009.

"Kalau seluruh pajak dikenakan di muka tanpa mempertimbangkan untung dan rugi pada akhir tahun meski sifatnya final banyak kontraktor yang akan gulung tikar. Kondisi sekarang ini kami tidak tahu akan untung atau rugi. Kami mengusulkan sementara ini PPh kembali dihitung seperti dulu," tuturnya. (mp/*a)

Pasien Flu Babi Bertambah Jadi 416 Orang

JAKARTA, MP - Jumlah orang yang terserang influenza A (H1N1) atau flu babi hingga Selasa (28/7) malam secara kumulatif mencapai 416 orang dan satu di antaranya meninggal dunia. Siaran pers Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Jakarta menyebutkan, sejak pertama muncul pada 24 Juni jumlah kasus flu A (H1N1) masih terus bertambah.

Rincian pertambahan kasusnya sebagai berikut: 24 Juni (dua kasus), 29 Juni (enam kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (delapan kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus), 24 Juli 2009 (21 Kasus), 25 Juli 2009 (19 kasus), 27 Juli (54 Kasus).

Kasus penyakit flu A (H1N1) baru itu kini sudah menyebar di 15 provinsi, yakni Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Jambi.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penyakit itu menyebar dengan cepat karena menular melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita.

Penyakit itu dapat menyebabkan kematian namun secara global angka kematiannya termasuk rendah, yakni 0,4 persen. Di Indonesia, dari 400 orang yang terinfeksi virus flu A (H1N1), satu di antaranya meninggal dunia.

Masyarakat, kata Tjandra, dapat mencegah penularan penyakit itu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, serta menutup mulut ketika batuk dan bersin.

"Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker, jangan bepergian, beristirahat di rumah selama lima hari. Apabila dalam dua hari flu tidak juga membaik segera ke dokter," katanya.

Pemerintah, kata dia, sudah berupaya mengendalikan penularan penyakit itu dengan melakukan pemantauan kasus flu melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), menyiapkan rumah sakit rujukan, menyiapkan obat antivirus, mengintensifkan pelacakan kontak, memperkuat pemantauan ILI, dan melakukan pemantauan penyakit berbasis masyarakat. (mp/*a)

Usia 65 Tahun Naik Haji Belum Dilarang

JAKARTA, MP - Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Ghofur Djawahir mengatakan Pemerintah Arab Saudi belum pernah mengeluarkan larangan bahwa orang yang berusia di atas 65 tahun tidak boleh menunaikan ibadah haji.

Pemerintah di sana baru mengeluarkan imbauan, kata Djawahir di Jakarta, Senin, menanggapi adanya keresahan calon haji berusia 65 tahun tak dapat pergi haji.

Ia menjelaskan, munculnya imbauan tersebut dilatarbelakangi hasil seminar flu H1N1 yang merekomendasikan bahwa calon haji berusia 65 tahun dari seluruh dunia diimbau agar menangguhkan keberangkatannya.Pasalnya, calon haji pada usia tersebut sangat rentan terhadap flu H1N1 yang kini menyebar ke berbagai negara.

Jadi, lanjut Djawahir, rekomendasi itulah yang kemudian dijadikan pegangan. Hingga kini belum ada larangan dari negara Arab Saudi bahwa orang berusia 65 tahun dilarang menunaikan ibadah haji.

Menurut dia, selama hal tersebut belum ada pemberitahuan secara tertulis dari Pemerintah Arab Saudi, maka pengurusan dokumen dan prosedur keberangkatan ke tanah suci tetap berjalan sebagaimana yang sudah ditentukan.

Calon haji yang berusia 65 tahun ke atas tetap disertakan mengurus paspor hijau sebagaimana disyaratkan dalam dokumen haji, katanya.

Namun, lanjutnya, ada pengetatan pemeriksaan kesehatan bagi calon haji. Jika pada tahun-tahun lalu setiap caln haji harus dilengkapi dengan pemberian suntik meningitis, untuk musim haji 1430 H ditambah lagi pemberian vaksin flu H1N1.

Hal lain, para petugas kesehatan akan memberikan pemeriksaan secara ketat kepada calon haji berisiko tinggi. Jika beberapa tahun silam masih dijumpai wanita hamil lolos pergi haji, hal itu tak boleh terulang lagi, ia mengatakan.

Djawahir menambahkan, para calon haji diharapkan tak resah terkait dengan imbauan dari Pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya diberitakan, ratusan calon haji dari berbagai daerah di tanah air terancam batal berangkat ke tanah suci menyusul adanya imbauan Pemerintah Arab Saudi itu.

Jika memang Arab Saudi memberlakukan imbauannya, tentu persoalan itu membawa dampak kepada daftar tunggi haji Indonesia. (cok/*a)

Tim JK-WIN Bawa 55 Bukti ke MK

JAKARTA, MP - Tim Kuasa Hukum dari Calon Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla-Wiranto membawa sebanyak 55 bukti untuk diajukan dalam gugatan pemilihan presiden (Pilpres) 2009 ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kami membawa hingga sebanyak 55 bukti," kata Kuasa Hukum JK-Wiranto, Andi M Asrul, kepada wartawan di Gedung MK di Jakarta.

Ia menegaskan, materi utama dari gugatan Pilpres dan bukti yang terkait dengan gugatan tersebut adalah berhubungan dengan persoalan Daftar Pemilih Utama (DPT) yang sifatnya hampir merata di berbagai daerah di Tanah Air.

Andi meyakini bahwa pihaknya bisa memenangkan gugatan pilpres di MK karena telah ada yurisprudensi dimana terdapat putusan MK untuk melakukan pemilihan ulang di sejumlah daerah terkait dengan Pemilihan Legislatif 2009.

Tim Kuasa Hukum JK-Wiranto dari unsur partai terdiri atas 10 orang, yakni 5 orang dari Partai Golkar dan 5 orang dari Partai Hanura. Selain itu, terdapat pula tiga orang pengacara dari unsur nonpartai yang tergabung pula dalam Tim Kuasa Hukum JK-Wiranto.

Kedatangan Tim Kuasa Hukum JK-Wiranto itu tidak diikuti baik oleh Jusuf Kalla maupun Wiranto. Namun, terdapat Juru Bicara Tim Pemenangan Pilpres, Indra J Piliang.

Menurut Indra, kedatangan Tim Kuasa Hukum dimaksudkan untuk mempersoalkan hasil rekapitulasi Pilpres yang telah dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada Sabtu (25/7) lalu.(mp/*a)

Pembebasan Tanah Jadi Kendala Penyerapan APBN

JAKARTA, MP - Persoalan pembebasan tanah masih menjadi kendala penyerapan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2009, padahal pemerintah sudah menyiapkan sejumlah peraturan untuk mempercepat proses pembebasan tanah.

"Peraturan memungkinkan pemerintah berpegang kepada Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) untuk membayar ganti rugi tanah," kata Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), Malkan Amin, terkait rendahnya penyerapan DIPA 2009.

Menurutnya, pemerintah juga secara tegas mengatur apabila dalam proses ganti rugi terjadi sengketa maka uang ganti rugi dapat dititip melalui pengadilan, serta pekerjaan dapat dilanjutkan.

Malkan menunjuk contoh nyata belum terserapnya anggaran pada proyek-proyek peningkatan atau pelebaran jalan yang mengalami kesulitan karena sulitnya membebaskan tanah yang berada di kanan dan kiri jalan.

"Ini gampang dilihat dari sejumlah proyek multiyears yang belum dapat ditutup pada tahun anggaran 2009 karena memang pekerjaannya belum selesai akibat dana yang seharusnya tersedia tidak dapat terserap," ujarnya.

Menurutnya, masalah tanah ini akan dimasukan dalam agenda rapat dengan Komisi V DPR-RI yang membidangi infrastruktur, untuk menemukan solusi agar penyerapan anggaran dapat dipercepat.

Malkan membantah apabila kerusakan konstruksi karena terjadinya pencurian orang dalam, justru yang terjadi akibat faktor eksternal.

Dia mencontohkan kasus Jembatan Suramadu yang terbanyak pencurian bukan perbuatan orang dalam tetapi justru karena orang yang ingin mengambil baut jembatan tersebut.

"Biasanya orang berkunjung ke sana kemudian melihat sesuatu timbul keingingan untuk diambil sebagai kenang-kenangan," tuturnya.

Tetapi sekarang kasus itu tidak muncul lagi, setelah pengelola kemudian mengelas semua baut yang ada di jembatan tersebut, jelas Malkan.

Malkan mengatakan, hilangnya komponen pekerjaan konstruksi sekecil apapun akan mempengaruhi kekuatan dan kelangsungannya, sehingga memang harus ada sanksi seandainya belum habis usiannya konstruksi itu sudah rusak.

"Ada jaminan selama 10 tahun yang mengharuskan kontrsuksi yang sudah dibuat dalam kondisi baik untuk dipergunakan tanggungjawabnya secara moral dan teknis, untuk itu dalam paket saat ini sudah termasuk untuk pemeliharaan" kata Malkan. (cok/*a)

Senin, Juli 27, 2009

Gara-Gara Belajar di Malaysia, Mahasiswa Indonesia Meninggal

JAKARTA, MP - Malaysia mengakui mahasiswa S2 asal Medan yakni Tengku Abdullah Syahputra yang meninggal, Selasa (21/7) di RS Al Islam, kampung Baru Kuala Lumpur, terjangkit H1N1.

Menteri Kesehatan Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan hasil penyelidikan awal mendapatkan mahasiswa itu mengalami detak jantung yang tidak terkontrol, badannya gemuk, dan ada tanda-tanda pneumonia pada paru-paru dan kelainan pada tisu jantungnya serta cairan seperti nanah, kemarin.

Menurut keterangan Menteri Kesehatan Malaysia Liow Tiong Lai pencetak gembong teroris Nudin M Top Cs itu , mahasiswa Indonesia itu telah pulang ke Medan dan kembali lagi ke Kuala Lumpur lagi pada 5 Juli untuk melanjutkan studinya di INCEIF (The Global University in Islamic Finance) karena mendapatkan beasiswa dari Bank Negara Malaysia (BNM) atau BI nya Malaysia.

Menurut informasi yang dikumpulkan KBRI Kuala Lumpur, mahasiswa itu diduga satu pesawat dengan penumpang yang terkena H1N1 ketika pulang ke Medan dari Malaysia.

Ia sudah diminta untuk melakukan pemeriksaan tapi tidak dilaksanakannya karena harus segera kembali ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan kuliahnya.

Hari Senin, 20 Juli , Tengku Abdullah mulai demam panas, batuk serta letih, dan keesokannya pergi ke Rumah Sakit Al Islam di Kampung Baru, Kuala Lumpur. Ketika menunggu pengambilan obat, tiba-tiba jatuh pingsan dan meninggal dunia, Selasa, jam 11.50, kata Liow Tiong Lai.

RS Al Islam kemudian membawa jenazah ke RS Kuala Lumpur untuk penelitian lebih lanjut. Pihak keluarga (istri, anak dan paman) yang sudah tiba di Kuala Lumpur, Selasa malam, tidak dapat menemui jenazahnya karena dilarang dan sedang dalam otopsi.

Rencana keluarga untuk membawa jenasah, Rabu pagi, ke Medan juga tidak bisa dilakukan karena otopsi RS Kuala Lumpur belum selesai. Namun akhirnya jenazah bisa dipulangkan, Kamis pagi, akibat desakan keluarga walau hasil autopsi belum juga selesai.(cok/*b8)

ICW Duga Kampanye SBY Didanai Asing

JAKARTA, MP - Dalam penelusuran dana kampanye pilpres 2009, Indonesia Corruptiom Watch (ICW) menduga ada pasangan Capres yaitu SBY-Boediono yang dibiayai oleh perusahaan asing. PT Northstar Pasific Investasi menyumbang dana kampanye sebesar Rp 1 miliar.

"Sumbangan yang diindikasikan terafiliasi, dalam 1 holding company dan melebihi batasan sumbangan dengan hampir 5 alamat sama pada pasangan SBY-Boediono, antara lain PT Northstar Pasific Capital, PT Surya Eka Perkasa, PT Northstar Pasivic Investasi,
PT Bintara Internasional, PT Permata Niaga Prima, beralamat sama di Menara Kadin Indonesia Lt 7 Jl H R Rasuna Said Blok X-5 Kav 2- 3 Kuningan Timur Setia Budi, Jakarta Selatan," kata peneliti Senior ICW Abdullah Dahlan di Kantor Bawaslu, Jakarta,
Senin (27/7).

Menurut hasil penelitian ICW, perusahaan Northstar diduga merupakan perusahaan terafiliasi dengan perusahaan dari luar negeri yakni Texas Pasific Group (TPG), yaitu private equity dari AS.

Berarti, lanjut Dahlan, hal tersebut sudah menyalahi UU Pilpres pasal 31 yang melarang pasangan calon mendapati sumbangan dari luar negeri. Karena seharusnya sumbangan luar negeri dimasukkan dalam kas negara selambat-lambatnya 14 hari setelah menerima sumbangan.

Selain itu, perusahaan tersebut berafiliasi dengan perusahaan Nortstar Pasific Capital yang menyumbang Rp 1 miliar dan PT Sumber Alfaria Trijaya yang menyumbang Rp 3,5 miliar. PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk juga menyumbang Rp 3 miliar sehingga kalau dijumlahkan, perusahaan ini meyumbang Rp 8,5 miliar atau melebihi Rp 5 miliar.

"Kalau ditemukan dana asing yang masuk, itu hanya dikenakan sanksi pidana saja .. Berbeda pada tahun 2004 lalu, kalau dulu menerima bantuan asing, BUMN itu di mengugurkan pasangan calon," ujar Dahlan.

Sedangkan Koordinator divisi korupsi politik ICW Fahmi Badoh menyatakan ada 5 modus terhadap pelanggaran penerimaan dana kampanye Capres dan Cawapres.

"Yaitu penyumbang yang tidak jelas identitasnya, penyumbang tidak menyertakan NPWP, penyumbang beralamat sama, peyumbang dalam 1 holding dan yang melebihi batas sumbangan," jelaasnya. (cok/stn)

UU Antisubversif Perlu Cegah Terorisme

JAKARTA, MP - Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan, undang-undang antisubversif perlu dihidupkan lagi untuk mencegah atau mendeteksi lebih dini ancaman terorisme dan separatisme.

"Memang, undang-undang itu masih menyisakan trauma bagi sebagian masyarakat, penangkapan dilakukan dimana-mana terhadap siapa saja yang dianggap mencurigakan. Tetapi itu, cara pencegahan yang baik," kata pengamat intelijen Wawan Purwanto di Jakarta, Senin (27/7).

Ia menambahkan dengan dihapuskannya UU Antisubversif itu semua alat deteksi, maka aparat pencegahan di setiap lini menjadi mandul.

"Aparat, hanya bisa menangkap setelah ada bukti. Sedangkan dulu, ibaratnya kedengaran jarum jatuh saja, semua aparat sudah bersiap mengamankan untuk pencegahan. Sekarang harus ada bukti dulu baru ditangkap," tuturnya.

Padahal, lanjut Wawan, aksi terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang dilakukan secara terorganisasi dan tidak terduga. Namun, bukan berarti tidak bisa diantisipasi, maka tidak bisa dideteksi.

Beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura masih menerapkan UU Antisubversif atau yang dikenal dengan Internal Security Act (ISA). Dengan perangkat undang-undang itu maka semua kegiatan terorisme dan separatis dapat dideteksi lebih dini.

Wawan mengatakan, selain undang-undang antisubeversif, maka perangkat intelijen juga perlu dilengkapi dengan peralatan yang memadai sesuai perkembangan yang ada.

"Oke aparat kepolisian kita sudah memiliki prestasi yang bagus, bahkan diakui dunia dalam mengungkap aksi terorisme, tetapi mereka harus tetap dibekali peralatan modern hingga bisa `mengendus` ancaman teror lebih awal dengan lebih baik," katanya.

Hingga sepekan pascaledakan di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton di Mega Kuningan, aparat masih belum menemukan titik terang tentang pelaku. Aparat baru sekadar memastikan bahwa aksi teror itu dilakukan oleh kelompok Noordin M Top.

Bahkan reka ulang yang akan dilakukan di kedua hotel pada Senin (27/7) siang pun, hanya didasarkan pada kesaksian sejumlah tamu dan para karyawan hotel yang masuk saat bom meledak.(cok/*b8)

Jumat, Juli 24, 2009

Pelaku Pengeboman Bukan Anggota JI

JAKARTA, MP - Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Thoriquddin (yang dikenal dengan Abu Rusdan) menegaskan, pelaku pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta Jumat (17/7) lalu dan aksi serupa sebelumnya bukan anggota JI.

"Sejak tahun 1999 secara kelembagaan organisasi Jamaah Islamiyah tidak efektif lagi," terang Abu Rusdan, di Kudus, Jumat (24/7) yang memiliki jabatan terakhir berdasarkan tuduhan polisi di organisasi JI sebagai Pelaksana Amir Mujahidin.

Seluruh aksi pengeboman sejak 2000, sambungnya, seperti pengeboman pada Hari Natal, Atrium Senen, serta bom Bali I dan seterusnya sampai sebelum 17 Juli bukan tanggung jawab JI, karena secara institusional tidak ada hubungannya dengan aksi-aksi tersebut.

"Meskipun pelaku aksi pengeboman 17 Juli belum diketahui mengingat investigasi kasus tersebut belum menunjukkan kejelasan pelakunya, tetap tidak ada kaitannya dengan JI. Jawaban pastinya tunggu kepolisian, karena saya tidak bisa asal menebak," jelasnya.

Adapun aksi pengeboman yang sudah berlalu, katanya, sebagian pelaku yang tertangkap berdasarkan berkas acara pemeriksaan (BAP) polisi ada hubungan dengan JI dan Noordin M Top.

Meski secara kelembagaan sejak 1999 organisasi JI tidak efektif lagi, tambahnya, pemikiran dasar JI masih ada dalam pemikiran para pengikutnya yang dulu pernah bergabung.

"Pemikiran JI bukan dibuat sendiri oleh para pendirisnya, tetapi merupakan sari dari Alquran dan sunah Rasul," jelasnya.

Disinggung soal kemungkinan adanya kelompok lain yang melakukan aksi pengeboman 17 Juli, kata dia, jika berandai-andai mungkin saja terjadi, setelah memahami karakter aksi pengeboman yang terjadi dan mungkin saja mereka menumpang.

Ada tidaknya keterlibatan negara asing, kata dia, tidak ada perbedaanya mengingat kejadiannya ada di Indonesia.

"Saya juga tidak sepakat, dengan sebutan sempalan atau faksi dari JI, karena JI bukan merupakan organisasi yang ketat dan solid, tetapi hanya perkumpulan orang-orang yang bekerja di bidang dakwah dalam menjabarkan pemikiran berdasarkan Alquran dan sunah, sehingga sangat longgar sekali," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, orang yang hanya mengikuti pengajiannya sekali, tetapi pemikiran para dai bisa diterima, itu sudah cukup. "Kita menyebarkan agama yang kita yakini benar, karena ada dalilnya," tambahnya.

Ia mengatakan, para pelaku pengeboman merupakan orang-orang yang mengaji dan hafal beberapa surat dalam Alquran dan cuplikan tafsir dan belajar hadis. "Mereka bukan orang yang baru belajar di taman kanak-kanak dan madrasah ibtidaiyah dalam memahami jihad, tetapi mereka paham betul," ujarnya.

Terkait dengan pernyataan sejumlah cendikiawan muslim di media yang mengajari pelaku aksi bahwa jihad mereka tidak benar, katanya, mereka mengetahui semua dan memahami aksi jihad, tetapi mereka membuat satu pilihan.

"Tidak adil jika aksi mereka divonis tanpa punya hak untuk menyampaikan argumennya, mengingat mereka bukanlah orang yang tidak mengerti jihad," tukasnya. (mp/b8)

Hallmark Cari Pria dan Wanita Gemuk Indonesia

JAKARTA, MP - Hallmark Channel sebagai stasiun televisi NBC Universal Global Networks mencari wanita dan pria Indonesia yang sangat gemuk guna mengikuti program realty show " the biggest loser Asia " berhadiah 100.000 dolar AS.

"Saluran Hallmark identik dengan tayangan terbaik di dunia. Kami senang memberikan masyarakat Asia kesempatan menjadi bagian kesuksesan para kontestan "the bigger loser. The biggest loser Asia adalah kesempatan mengubah hidup mereka selamanya," kata Direktur Program NBC Universal Networks Karen Johnston di Jakarta, Jumat (24/7).

Ia mengatakan pula bahwa para pemenang kontes ini juga akan menjadi juru bicara kampanye antiobesitas di Asia serta bagaimana caranya memiliki tubuh yang sehat..

Karen Johnston mengatakan realty show dan kontes ini akan ditayangkan di 20 negara Asia. Serial ini adalah adaptasi dari "the biggest loser", yang merupakan serial populer asal Amerika Serikat produksi NBC yang dirancang tanpa naskah dan mengubah hidup kontestan secara drastis dalam rangka menurunkan berat badan.

Ia mengatakan selain di Indonesia, maka audisi pencarian kontestan ini juga berlangsung di Singapura, Malaysia, serta Filipina.

"Untuk Indonesia , seleksi awal untuk masuk audisi pertama diambil dari para peserta yang mendaftar di online hingga tanggal 8 Agustus 2009..Peserta yang lulus seleksi awal tersebut akan dihubungi produser untuk mengikuti audisi pada tanggal 9 dan 10 Agustus di tempat yang akan diberitahukan kemudian," kata Karen sambil menjelaskan online tersebut adalah www.biggestloserasia.com.

Sementara itu, pimpinan rumah produksi Imagine OmniMedia dan produser eksekutif "The biggest loser Asia" Riaz Mehta menjelaskan pemenang kampanye ini askan menjadi juru bicara bagi kampanye program melawan obesitas di Asia dan akan memenangkan 100.000 dolar AS. “Tayangan akan disiarkan akhir tahun 2009,” kata riaz Mehta. (mp/*a)

Etika Penyiaran Dilanggar Terkait Ledakan Bom

JAKARTA, MP - Dewan Pers menyatakan bahwa terjadi pelanggaran kode etik jurnalistik dari media massa-media massa terkait penyiaran dan pemberitaan ledakan bom pada 17 Juli 2009 di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton.

"Pelanggaran terutama dilakukan media eletronik. Media elektronik terutama media televisi menampilkan wajah berdarah dengan di close-up dengan keterangan inilah potongan kepala pengebom," kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat Dewan Pers, Abdullah Alamudi dalam jumpa pers di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jakarta, Jumat (24/7).

Jumpa pers yang digelar oleh KPI menghadirkan Ketua KPI Sasa Djuarsa Sendjaja, Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara, Abdullah Alamudi, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Nanan Soekarna dan anggota KPI Izzul Muslimin.

Alamudi mengatakan mempertontonkan potongan kepala atau bagian tubuh bisa menimbulkan kengerian terutama pada anak-anak.

"Penampilan wajah itu bisa dilakukan dengan cara lain, misalnya dengan sketsa. Dan kepolisian juga kemudian menampilkan wajah tersebut dengan sketsa," kata Alamudi.

Sedangkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Nanan Soekarna mengatakan pemberitaan media massa bisa membantu menginformasikan kepada masyarakat, tetapi juga bisa merugikan tugas-tugas kepolisian.

"Langkah-langkah kepolisian yang seharusnya tidak diekspose oleh media, sehingga diketahui oleh target polisi," katanya.

Nanan mengatakan pihaknya juga akan menindak tegas kepada oknum polisi yang memberikan informasi rahasia kepada media massa yang bisa merugikan langkah dan penyelidikan kepolisian.

"Kalau saya menemukan anggota saya membocorkan hal rahasia, bisa saya pidanakan. Yang disuap dan yang menyuap bisa saya pidanakan," tegas Nanan.

Sementara itu, Ketua KPI Sasa Djuarsa Sendjaja menjelaskan sebenarnya sudah ada pelarangan tentang penyiaran tentang hal tersebut sesuai Peraturan KPI Nomor 3/2007 tentang Standar Program Siaran pada Bab VIII tentang Pelarangan dan Pembatasan Program Siaran Kekerasan dan Kejahatan.

Pasal 30 Standar Program Siaran menyebutkan bahwa penyiaran adegan kekerasan dan kecelakaan, misalnya gambar korban kekerasan, potongan organ tubuh korban dan genangan darah harus disamarkan, serta durasi dan frekuensi penyorotan korban yang eksplisit harus dibatasi.

Mengenai pelanggaran penyiaran oleh media massa terkait pemberitaan ledakan bom ini, Sasa mengatakan KPI hanya akan melakukan teguran kepada media massa lembaga penyiaran.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan bahwa pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Juli 2009 pasca peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton telah "dimainkan" para politisi, pengamat politik dan presenter atau produser talk show TV.

Pernyataan Presiden tersebut, kata Juwono, dimainkan untuk membuat berita sebagai hiburan demokrasi tabrak lagi dan saling menyerang yang mementingkan hiruk pikuk untuk menaikkan rating TV dan mengorbankan rasional yang sehat. (mp/*a)

JK-WIN Tak Akan Tanda Tangani Rekapitulasi Pilpres

JAKARTA, MP - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, Yudhy Chrisnandi mengatakan pasangan capres JK-Wiranto tetap tidak akan menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden.

"Pak JK dan Wiranto akan hadiri undangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) namun tetap tidak akan menandatangani penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara pilpres," kata Yudhy di Jakarta, Jumat (24/7).

Menurutnya, penolakan untuk menandatangani penetapan hasil pilpres dilakukan karena karena adanya berbagai indikasi kecurangan dalam pelaksanaan pilpres 8 Juli lalu.

"Kita keberatan dengan berbagai indikasi kecurangan dan akan kita ungkapkan nanti dan kita ajukan ke MK," kata Yudhy.

Menurut Yudhy penolakan atas penetapan hasil pilpres ini akan dijadikan pembelajaran demokrasi dan bukan sikap tidak mengakui kemenangan pasangan SBY-Boediono.

"Kita sudah mengumpulkan sekitar 150 temuan kecurangan dan kami siapkan bukti-buktinya," kata Yudhy.

Dikatakan Yudhy, tim kampanye nasional JK-Wiranto selalu menghormati proses hukum sebagaimana yang selalu diungkapkan Presiden SBY dan akan menyampaikan temuan kecurangan itu ke MK sebagai komitmen menegakkan demokrasi.

Yudhy mengatakan, meski begitu kehadiran JK dan Wiranto ke KPU bertujuan untuk memberikan penghargaan pada proses demokrasi serta atas pilihan-pilihan rakyat dan penghormatan terhadap keberadaan KPU. (mp/*a)

Omzet Pendapatan Pegadaian Naik 30 Persen

JAKARTA, MP - Omzet Pendapatan Perum Pegadaian hingga Juni 2009 mengalami kenaikan 30 persen mencapai Rp20 miliar dibandingkan Juni 2008 hanya Rp14,5 miliar.
"Omzet pendapatan Pegadaian hingga Juni 2009 mengalami kenaikan hingga 30 persen dibandingkan Juni 2008, karena Pegadaian setiap tahun membuka kantor cabang baru yang mendorong omzet pendapatannya meningkat, " kata Manajer Humas Perum Pegadaian, Irianto, di Jakarta, Jumat (24/7).

Ia mengatakan, omzet pendapatan Pegadaian setiap tahun meningkat sejak tahun 2004 hingga 2009, yaitu pada tahun 2004 omzet mencapai Rp10,1 miliar, tahun 2005 mencapai Rp13,1 miliar, tahun 2006 Rp17,3 miliar, tahun 2007 Rp20,1 miliar, tahun 2008 mencapai Rp30,4 miliar dan tahun 2009 hingga Juni mencapai Rp20 miliar.

"Jumlah ini akan meningkat hingga akhir tahun 2009 yang mencapai sekitar Rp40 miliar," ujarnya.

Ia menjelaskan, Pegadaian sampai bulan April 2009 sudah memiliki 3.090 cabang dan 159 cabang Pegadaian Syariah. "Jumlah cabang setiap tahunnya bertambah 1.000 cabang, dan sampai sejauh ini akan dibangun 400 hingga 700 cabang untuk wilayah Jabodetabek," katanya.

Menurut dia, nasabah yang paling mendominasi omset Pegadaian, antara lain, pedagang, nelayan, industri kecil, petani, dan lain-lain.

Kota yang paling mendominasi omset Pegadaian, antara lain Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Surabaya.

Sementara itu, jumlah dana pinjaman kepada masyarakat hingga bulan Juni 2009 juga mengalami kenaikan hingga 30 persen yang mencapai Rp20,1 triliun dibandingkan pada bulan Juni 2008 tahun lalu yang mencapai Rp14,3 triliun.

Ia menambahkan, Perum Pegadaian optimis target dana yang dipinjamkan kepada masyarakat tahun 2009 sebesar Rp48 triliun akan dicapai karena sampai bulan Juni 2009 sudah mencapai Rp20,1 triliun.

Ia memprediksikan, Pegadaian akan mengalami kenaikan omset dana yang dipinjamkan hingga akhir tahun 2009, dikarenakan meningkatnya kantor cabang Pegadaian setiap tahunnya, sehingga omset dana yang dipinjamkan juga meningkat setiap tahunnya.

Jumlah ini meningkat dari tahun 2008 yang mencapai Rp33,4 triliun menjadi Rp48 triliun pada tahun 2009, dan meningkat juga pada bulan Juni 2008 yang mencapai Rp14,4 triliun menjadi Rp20,1 triliun pada bulan Juni 2009.

Menurut dia, 80 persen agunan yang diterima Pegadaian itu adalah emas dan 20 persen, antara lain telepon genggam, lap top, motor, mobil, dan barang elektronik lainnya. (mp/*a)

Presiden Obama Tetap Akan ke Indonesia

JAKARTA, MP - Pemerintah Amerika Serikat belum mengeluarkan jadwal resmi terkait dengan rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia.
"Sejauh ini kita melihat pernyataan dari pejabat Gedung Putih yang menegaskan bahwa Presiden Obama tetap akan berkunjung ke Indonesia, hanya saja belum ada jadwal pastinya," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Teuku Faizasyah dalam jumpa pers mingguan di Kantor Deplu, Jakarta, Jumat (24/7).

Faizasyah mengatakan, pemerintah AS kemungkinan baru akan mengumumkan jadwal kunjungan ke Indonesia tersebut beberapa minggu ke depan.

"Kita berharap pemerintah Amerika akan mengumumkan kunjungannya ke Indonesia," katanya.

Faizasyah yang juga kepala Biro Badan Administrasi Menlu (BAM) mengatakan, rencana kunjungan Presiden Obama tersebut sudah marak diberitakan berbagai media. Namun sejuah ini, belum ada jadwal resmi yang dikeluarkan Gedung Putih.

Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibbs seperti yang dikutip beberapa laman Internet mengatakan kemungkinan besar Obama akan berkunjung ke Indonesia usai konferensi tingkat tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan digelar di Singapura November 2009.

Gibbs mengatakan, bom bunuh diri di kawasan Kuningan pada 17 Juli lalu tidak mengurungkan niat Presiden Obama untuk berkunjung ke Indonesia.

Menurut Faizasyah, Menlu Hassan Wiradjuda telah bertemu dengan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton di Phuket, Thailand, saat keduanya menghadiri pertemuan Forum Regional ASEAN (ARF) dan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.

Namun, ia tidak menjelaskan apakah kedua menteri itu juga membicarakan rencana kunjungan Obama ke Indonesia.

Jubir Deplu itu mengatakan, pertemuan bilateral menlu Indonesia dan Amerika tersebut membicarakan tindak lanjut kerja sama bilateral kedua negara yang sudah disepakati.

Ia menambahkan empat menteri luar negeri negara sahabat yakni Selandia Baru, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Sri Lanka memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya pemilihan presiden di Indonesia saat bertemu dengan Melu RI Hassan Wiradjuda. (mp/*a)

Akses Pengelola "Facebook" Prabowo Diblok

JAKARTA, MP - Pengelola "Facebook Prabowo Subianto" (FbPS) meminta kantor pusat "facebook" di Amerika Serikat, membuka kembali akses bagi pengelola jejaring sosial tersebut. Direktur Media Center Mega-Prabowo, Amran Nasution, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menyebutkan, sejak Rabu (22/7), FbPS tidak bisa diakses oleh pengelolanya.

"Kegiatan sehari-hari seperti posting berita, diskusi, menjawab diskusi, dan upload foto di jejaring sosial tersebut sudah tidak bisa dilakukan lagi," kata Amran.

Menurut dia, alasan pemblokiran karena Prabowo dianggap bukan orang yang langsung mengoperasionalkan "facebook".

Hal yang lazim jika seorang figur publik, seperti Prabowo yang sibuk sebagai kandidat calon wakil presiden, katanya, mendelegasikan pengelolaan "facebook" pada orang lain.

Selama ini, kata dia, FbPS dikelola oleh Boyke Setiawan yang dibantu putranya. Di waktu sengang, Prabowo sering menyempatkan waktunya menanggapi diskusi yang berkembang di "facebook".

Amran menduga, FbPS tidak bisa diakes karena ada tim pendukung lawan politiknya pada Pilpres 2009 yang melaporkan hal ini ke kantor pusat "facebook" di Amerika Serikat, sehingga FbPS diblokir karena dinilai melakukan pemalsuan atau pembohongan publik.

"Kami berkesimpulan, ada orang lain yang lebih kuat dari pemilik `facebook` sehingga bisa memblokir kami," kata Boyke Setiawan.

Menurut dia, FbPS tidak hanya tak dapat diakses, tapi datanya selama sebulan pada 15 Juni hingga 20 Juli sempat hilang tapi akhirnya bisa muncul lagi meskipun tidak sempurna.

Dia menjelaskan, jaringan "facebook" FbPS semula beralamat di www.facebook.com/prabowo.subianto kini berubah menjadi www.facebook.com/prabowo-subianto.

Perubahan alamat ini, katanya, membuat orang yang berusaha mengklik FbPS dengan alamat lama menjadi gagal. Padahal, iklan "facebook" Prabowo di jejaring sosial masih menggunakan alamat lama.

Menurut Amran, pemblokiran akses pengelola FbPS sangat merugikan Prabowo Subianto sebagai cawapres dari PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang selalu ingin menyapa pendukungnya melalui dunia maya.

Apalagi, katanya, jumlah anggota FbPS yang dibuat pada 22 September 2008, telah mencapai 67.000 orang dengan fans aktif sekitar 18.000 orang dan rata-rata interaksi sekitar 5.600 orang per hari.

Dia mengatakan, upaya yang telah dilakukan untuk segera mengembalikan hak pengelola FbPS, yakni mengirimkan surat kuasa dari Prabowo Subianto ke kantor pusat "facebook" di Amerika Serikat.

"Surat kuasa tersebut berisi kuasa penuh dari Prabowo Subianto kepada Boyke Setiawan sebagai pengelola. Surat tersebut dikirim ke kantor pusat `facebook` melalui faksimili," katanya. (mp/*a)

Kejaksaan Kumpulkan Jaksa Perkara Terorisme

JAKARTA, MP - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumpulkan jaksa yang pernah menangani perkara terorisme guna membantu polisi terkait kasus ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jumat (17/7) lalu.

Jaksa Agung, Hendarman Supandji, di Jakarta, Jumat, menyatakan, lima jaksa yang ikut membantu Detasemen Khusus (Densus) 88, merupakan jaksa yang berpengalaman dalam perkara terorisme.

"Lima jaksa yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Anti Terorisme sudah diperintahkan merapat," katanya.

Jaksa tersebut, kata dia, pernah menangani perkara terorisme, seperti kelompok Palembang.

"Mereka sudah berpengalaman, agar tidak canggung lagi (membantu kepolisian)," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Abdul Hakim Ritonga, menyatakan, metode susunan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, ada persamaan dengan bom-bom sebelumnya.

"Melihat metode susunan bom, ada persamaan dengan bom-bom yang sebelumnya," katanya di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut merupakan hasil laporan dari Satuan Tugas (Satgas) Anti Terorisme Kejagung yang dikirim untuk membantu Detasemen Khusus (Densus) 88 terkait peristiwa ledakan bom tersebut.

Jampidum menyatakan ternyata dari hasil laporan tim satgas, baru menemukan persamaan peledakan bom dengan cara bunuh diri, ada dua mayat yang hancur.

"Satu di JW Marriott dan satu di Ritz-Charlton. Soal identitas korban, itu tugas penyelidik," katanya.

Mengenai siapa yang bertanggung jawab, kata dia, masih diselidiki oleh tim penyelidik Mabes Polri dan Densus 88.

"Sedangkan mereka (5 jaksa tergabung dalam satgas anti terorisme) sekadar memonitor apa yang terjadi," katanya. (mp/*a)

Dua Terpidana Bom Kedubes Australia Belum Dieksekusi

JAKARTA, MP - Dua terpidana mati kasus bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia, Iwan Darmawan alias Rois dan Ahmad Hasan alias Purnomo, sampai sekarang belum dieksekusi.

Jaksa Agung, Hendarman Supandji, di Jakarta, Jumat (24/7), menyatakan, keduanya sampai sekarang masih melakukan upaya hukum peninjauan kembali (PK). "Seingat saya, semuanya masih proses hukum PK," katanya.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Abdul Hakim Ritonga, membenarkan terpidana mati tersebut belum mendapat putusan final. "Artinya belum ada yang selesai grasi atau PK-nya," katanya.

Seperti diketahui, Iwan Darmawan alias Rois (29) divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 13 September 2005, dalam kasus peledakan bom, di depan Kedubes Australia.

Persidangan yang dipimpin hakim Roki Panjaitan menyatakan Iwan Darmawan alias Rois terbukti melakukan permufakatan jahat hingga terjadinya peledakan di depan Kedubes Australia, 9 September 2004 dan membantu dan menyembunyikan pelaku peledakan tentang tindak pidana terorisme. Sementara itu, Ahmad Hasan divonis hukuman mati juga oleh PN Jaksel pada 14 September 2005. (mp/*a)

Aksi Simpatik Minta Dukungan Hari Tanpa Televisi

JAKARTA, MP - Aksi simpatik dilakukan oleh sejumlah orang dari berbagai elemen di beberapa tempat di wilayah DKI Jakarta, Jumat, untuk meminta dukungan kepada warga agar bisa melaksanakan program "Hari Tanpa Televisi" pada 26 Juli 2009.

Aksi tersebut dilakukan di sejumlah tempat antara lain di Bundaran Senayan oleh mahasiswa dari Universitas Prof Dr Moestopo. Mereka membagi-bagikan selebaran yang berisi sosialisasi tentang program "Hari Tanpa TV".

Selain itu, terdapat pula peserta aksi yang membawa sejumlah papan dan spanduk yang bertuliskan "Hindarkan ketergantungan anak pada televisi", "Ikuti Hari Tanpa TV 2009", dan "Matikan TV dalam Sehari".

Aksi yang serupa juga terjadi di Bundaran Hotel Indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang juga dilengkapi dengan aksi teatrikal. Aksi teatrikal yang dilakukan menggambarkan bahayanya televisi karena bisa membuat anak-anak meniru tingkah laku apa saja yang ditayangkan oleh benda yang kerap dijuluki "kotak ajaib" itu.

Program "Hari Tanpa TV" tersebut digagas oleh koalisi 27 organisasi dan instansi yang peduli terhadap anak.

Menurut Nina Muthmainnah dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) di Jakarta, Rabu (22/7), gerakan itu dilakukan untuk mengurangi waktu anak menonton tayangan televisi yang menurut banyak kajian sebagian besar tidak ramah anak.

"Ini merupakan ungkapan keprihatinan kami, sebagai bagian dari masyarakat, terhadap tayangan televisi yang sebagian besar tidak sehat, tidak mendidik dan menampilkan realitas semu yang berpotensi ditiru anak-anak," katanya.

Gerakan itu, katanya, juga diharapkan dapat mempromosikan pembatasan waktu menonton televisi kepada orang tua.

Selain itu, Nina juga mengutarakan harapannya agar hal tersebut dapat memberi lebih banyak waktu bagi seluruh anggota keluarga untuk saling berinteraksi dan melakukan hal-hal lain yang nilai positifnya lebih banyak. (mp/*a)

NU Jamin Tak Ada Warganya Jadi Teroris

JAKARTA, MP - Nahdlatul Ulama (NU) menjamin tak ada warganya yang menjadi teroris atau memiliki paham radikal layaknya para teroris.

Ketua Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis, mengatakan, NU yang berpaham Islam moderat dan toleran ala Ahlussunnah wal Jamaah tak pernah mengajarkan pada kalangan nahdliyyin (warga NU) untuk bertindak kekerasan.

"Itu sudah prestasi luar biasa, NU bisa mengendalikan warganya agar tidak berpaham radikal. Hanya, masalahnya, tidak semua orang Indonesia adalah orang NU," katanya.

Ia juga menjamin tak ada pesantren NU yang mendidik santrinya menjadi teroris.

"Bisa dilihat mana ada lulusan pesantren NU, misal, Lirboyo, Tebuireng, dan lain-lain, yang menjadi teroris. Masalahnya, tidak semua orang pernah menjadi santri di pesantren NU," katanya.

Karena itu, imbuhnya, tidak sepatutnya jika aksi terorisme yang marak belakangan ini dikaitkan dengan pesantren, terutama pesantren pada umumnya.

Dikatakannya, pesantren yang merupakan lembaga pendidikan agama yang khas Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun silam dan selama itu pula tak pernah ada masalah dengan pesantren.

Meski demikian, ia tak menolak jika ada dugaan bahwa terdapat beberapa pesantren yang mengajarkan faham kekerasan dalam bentuk terorisme itu. "Tapi, yang jelas, itu bukan pesantren NU," katanya. (mp/*a)

Waspada, Flu Babi Terus Menyebar

JAKARTA, MP - Virus influenza A (H1N1) atau flu babi masih terus menyebar dan saat ini sudah menginfeksi 322 orang yang terdiri atas 176 laki-laki dan 146 perempuan.

Siaran pers dari Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Jakarta menyatakan, pada Kamis jumlah orang yang terserang flu A (H1N1) kembali bertambah 83 orang yang terdiri atas empat warga negara asing dan 79 warga negara Indonesia.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran penyakit yang awalnya merebak di Meksiko itu.

Upaya pengendalian antara lain dilakukan dengan meningkatkan pemantauan kasus melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), menyiagakan rumah sakit rujukan, menyiapkan obat-obatan, mengintensifkan surveilans penyakit serupa influenza, menyiapkan laboratorium dan mengampanyekan pencegahan penyakit flu.

Pemerintah juga menggerakkan masyarakat agar terlibat dalam kegiatan surveilans berbasis komunitas dengan meminta masyarakat yang terserang flu agak berat untuk segera melapor ke Puskesmas dan yang berat ke rumah sakit.

"Selain itu, surveilans klinik pada infeksi pernafasan akut juga ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus yang berat," kata Tjandra.

Ia menjelaskan pula bahwa flu A (H1N1) menular melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk atau bersin sehingga penyebarannya sangat cepat.

Namun, kata dia, tingkat kematian akibat penyakit itu di seluruh dunia termasuk rendah, yakni hanya sekitar 0,4 persen.

Dia meminta masyarakat tetap mewaspadai penularan penyakit yang sudah menjadi pandemi global itu dan berusaha menghindarinya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Cuci tangan dengan sabun atau antiseptik, terapkan ketika batuk dan bersin yang benar. Bila ada gejala influenza, minum obat penurun panas, gunakan masker dan sebaiknya tidak pergi ke luar rumah. Jika dalam dua hari flu tidak membaik segera ke dokter," katanya. (mp/*a)

Bom Dalam Kamar Hotel Didesain Meledak Dulu

JAKARTA, MP - Bom yang ditemukan polisi di kamar 1808 Hotel JW Marriott ternyata telah didesain untuk lebih dulu meledak dibandingkan dengan dua bom lainnya.

Karena diduga ada gangguan teknis, bom di dalam kamar tidak meledak. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta Media Center, Bellagio Mall, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Jika kedua bom yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Jumat (17/7) pukul 07:43 WIB dan 07:47 WIT maka bom yang berada dalam kamar telah didesain untuk meledak sebelum jam itu.

"Hal ini terlihat jelas karena bom yang ada dalam hotel dilengkapi dengan timer yang menunjukkan waktu ledakan. Pokoknya, bom ini meledak sebelum dua bom lainnya," katanya.

Yoga memastikan bahwa bom dalam kamar itu telah aktif sehingga satu-satunya cara untuk menjinakkan bom adalah diledakkan di tempat yang aman.

Menurut dia, dilihat dari materi bom yakni black powder maka diduga kuat bom yang ditemukan dalam kamar identik dengan dua bom yang meledak.

Ledakan bom di kedua hotel itu menyebabkan sembilan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Ketika menyisir kedua hotel itu pascaledakan dua bom, polisi menemukan satu bom di kamar 1808 Hotel JW Marriot.

Namun Polri belum dapat memastikan apakah bom itu dirakit dalam kamar hotel atau tempat lain karena masih dalam penyelidikan polisi.

Pada bagian lain, Yoga Ana mengatakan, adanya informasi bahwa seseorang bernama N dan I diduga menjadi pelaku bom bunuh diri ternyata tidak benar.

Polisi telah mengambil sampel DNA dari ayah N dan I untuk dicocokkan dengan jenasah yang belum teridentifikasi dan hasilnya tidak ada yang identik.

Untuk mengetahui identitas dua pelaku bom bunuh diri itu, polisi kini telah mengeluarkan sketsa wajah yang dibuat berdasarkan data potongan kepala yang ditemukan di lokasi kejadian yang hingga kini belum teridentifikasi. (mp/*a)

Kamis, Juli 23, 2009

Nama Ngruki Kembali Mendunia

JAKARTA, MP - Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah kembali dalam sorotan masyarakat dan dunia internasional. Pasalnya, Ngruki mengakui Nur Said yang diduga salah satu pelaku bom 17 Juli, adalah salah seorang alumninya.

Ponpes Al Mukmin Ngruki, mengakui nama Nur Said sebagai alumni 1994. Nur Said, sesuai data di Ngruki berasal dari Temanggung dan belajar di ponpes tersebut selama enam tahun. Nur Said bukanlah santri yang menonjol, sehingga para ustadz juga kurang mengenalnya.

Menurut Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustaz Wahyudin, baru-baru ini, Nur Said seangkatan dengan Asmar Latin Sani, pelaku bom hotel JW Marriott di 2003 silam.
Pihak Ponpes, jelas tidak bertanggung jawab atas perilaku alumninya, karena mereka sudah menyelesaikan pendidikannya di Ponpes Ngruki.

Namun, pihak pondok tidak pernah mengajarkan cara-cara pembuatan bom atau cara-cara bom bunuh diri seperti itu. Ngruki, sebuah dukuh kecil di pojok kota Sala, paska Bom Bali I dan Bom Mega Kuningan 17 Juli kemarin, kembali menjadi catatan dunia. Ngruki seringkali diidentikan dengan jihad dan teror meskipun tudingan itu seringkali dibantah tidak benar.

Noor Huda Ismail, jebolan Pondok Pesantren Ngruki yang kini menjadi pengamat terorisme, mengakui di situ pernah ada rekrutmen untuk jaringan radikal Islam, tapi membantah ada ajaran dan pelatihan teroris yang khusus dilakukan untuk itu.
Noor Huda memperingatkan bahwa di Indonesia ada ribuan pesantren dan puluhan ribu santri, “Jadi, jangan digeneralisir,” katanya.

Noor Huda mengakui nama pesantren Ngruki melambung lagi ke media karena kebetulan para teroris bom Bali I dan Mega Kuningan pekan lalu, sebagian alumni Ngruki, termasuk dirinya.

Namun demikian, radikalisme itu tak hanya di Ngruki, tetapi juga di banyak pesantren di Indonesia. Tapi salah jika orang menyebut pesantren adalah sarang teroris atau hanya mengajarkan kekerasan, atau melakukan perlawanan terhadap negara.

Konsep ‘Jihad’, seperti yang diajarkan di berbagai pesantren itu atau apa yang disebut ‘kaum Jihadis’, adalah istilah-istilah yang kini menghantui dunia Barat.
Mereka menganggap ‘jihad’ semata-mata teror dan kekerasan belaka, padahal di bagian dunia lain, di Indonesia dan negara negara lain, ‘jihad’ adalah suatu pengertian luas mengenai suatu perjuangan mencapai cita-cita.

Tidak selalu berarti kekerasan, melainkan sebuah upaya yang mulia, luhur, atau sekadar cita-cita perorangan saja. ‘Jihad’, pendek kata adalah perjuangan melawan hawa nafsu.

Berbagai pihak, terutama media Barat, selama ini memang menuding kelompok Jemaah Islamiyah berada di balik pemboman di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta. Namun jaringan teroris Asia Tenggara ini dikabarkan sudah sangat lemah.

Menurut Noor Huda yang juga Direktur The International Institute for Peacebuilding, Lembaga Internasional untuk Penegakan Perdamaian, kelompok ini secara struktur jelas sudah lemah. Malah mungkin ada orang mengatakan gerakan sudah tidak ada lagi.
Namun demikian, untuk melakukan pemboman seperti ini tidak perlu ada izin resmi. Dengan kata lain, bisa saja yang melancarkan serangan ini merupakan sempalan dari kaum radikal itu.

Noor Huda menyatakan, "Satu hal yang perlu saya luruskan di sini, yang melakukan ini bukan keputusan organisasi Jemaah Islamiyah, tapi sebagian kecil inisiatif individu."
Pakar terorisme yang meraih gelar MA (Master) di St Andrews University, Skotlandia ini menambahkan, kelompok mayoritas grup ini sudah bersikap moderat. Kelompok ini tidak setuju dengan kekerasan.

Menurut mereka, penggunaan kekerasan hanya boleh dilakukan di negara-negara yang diduduki Barat, seperti Afghanistan, Irak dan sebagainya.
Dalam kaitan aksi teror ini, Noor Huda mengakui, beberapa saat menjelang eksekusi mati Amrozi, Imam Samudra dan Ali Ghufron, telah beredar surat wasiat yang mengatasnamakan ketiganya. Isi surat itu adalah perintah untuk membunuh SBY, JK dan semua pihak yang terlibat dalam eksekusi mati ketiga terpidana kasus pemboman bom Bali I itu.

“Serangan bom di JW Marriot dan Ritz Carlton itu mungkin berkaitan pula dengan surat ketiga teroris yang dihukum mati itu,” kata seorang analis. Penggalan surat yang muncul di sebuah situs dan kemudian beredar di berbagai milis itu berbunyi:

"Kepada saudara kami kaum mukminin khususnya kaum mujahidin dimanapun berada, wajib atas kalian menyatakan perang dan membunuh individu-individu yang terlibat dalam eksekusi ini seperti SBY, JK, Andi Mattalatta, Hendarman Supandji, AH Ritonga, seluruh hakim dan jaksa...

"Kepada saudara kami, kalian wajib menuntut balas, darah dengan darah, nyawa dengan nyawa, terhadap seluruh pihak yang terlibat membunuh kami." Sehingga tak heran kemudian ada yang mengaitkan bahwa bom di Mega Kuningan ini adalah jawaban dari surat wasiat itu.
''Terorisme dikhawatirkan terjadi lagi, sehigga negara dan masyarakat harus bersama-sama mencegah dan mengatasinya,'' kata Noor Huda. (mp/*pb)

Rabu, Juli 22, 2009

Pariwisata akan Pulih Enam Bulan Pasca Bom

JAKARTA, MP - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, industri pariwisata Indonesia akan pulih kembali dalam waktu enam bulan pasca-ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat lalu (17/7) lalu.

"Kalau bom Bali, butuh waktu satu tahun pemulihan maka saya memperkirakan, pemulihan sekarang enam bulan kemudian," kata Jero Wacik di Jakarta Media Center, Bellagio Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/7).

Ia mengatakan, rentang waktu itu dapat tercapai dengan syarat bahwa semua program pemulihan dari pemerintah berjalan lancar dengan didukung situasi politik yang stabil.

"Jika program-program (pemulihan) oke. Pelantikan presiden baru oke nantinya dan kabinet oke maka Desember tahun ini akan ramai lagi," katanya menegaskan.

Ia mengatakan, untuk memulihkan kembali dunia pariwisata, Pemerintah dan DPR telah sepakat untuk mengucurkan dana Rp94 miliar.

"Saya tadi malam ketemu dengan Komisi X DPR. Saya ajukan dana pemulihan dan langsung disetujui. Kita kompak menyetujui Rp94 miliar. Jumlah ini memang tidak banyak tapi bisa mendukung," katanya.

Ia mengatakan, dukungan penuh dari DPR itu juga akan mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

Selain itu, menteri minta agar semua kegiatan, "event" dan acara yang telah terjadwal harus berjalan sesuai rencana dan tidak boleh ada pembatalan kegiatan.

"Jangan sampai ada yang batal karena ledakan bom. Besok saja, ada 130 pegolf dunia akan tampil dalam pertandingan di lapangan golf Bumi Serpong Damai (BSD)," katanya.

Aktivitas masyarakat itu dilakukan untuk membuktikan bahwa masyarakat tidak takut untuk beraktivitas dan Indonesia tetap aman.

"Makanya, Media Center juga didirikan di sini yang dekat dengan lokasi ledakan. Kan tetap aman-aman saja di sini dan tidak ada apa-apa," ujarnya.

Ia mengatakan, sejumlah program "road show" dan promosi pemerintah yang semula diagendakan hanya "setengah hati" akan digarap serius pasca-ledakan bom itu.

Jero Wacik juag minta agar warga beraktifitas seperti biasa dan bisa menunjukkan bahwa Jakarta itu aman.

"Lihatlah bahwa Indonesia itu bukan hanya Jakarta. Jakarta bukan hanya Marriott. Masa mau menyelam di Raja Ampat (Papua Barat) takut karena ledakan bom," katanya.

Sementara itu, utusan khusus United Nation World Tourism Assosiaton (UN WTO) Xu Jing yang mendampingi Jero Wacik mengatakan, masyarakat internasional yakin bahwa Indonesia akan dapat mengatasi dampak ledakan bom itu.

Bahkan, Jing mengakui bahwa tahun ini, industri pariwisata Indonesia tumbuh di saat hampir semua negara di dunia mengalami penurunan.

"Hampir semua negara-negara di dunia menurun pariwisatanya dan hanya Indonesia saja yang naik," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mampu menghadapi berbagai krisis paling lengkap di dunia mulai dari ledakan bom, gempa bumi, tsunami, flu burung, krisis keuangan hingga virus SARS.

Dengan kondisi itu, kata Jing, Indonesia diyakini akan dapat pulih dalam waktu cepat.

Xu Jing berada di Indonesia untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam rangka pemulihan sektor pariwisata pasca ledakan bom.

Ledakan bom di kedua hotel itu menyebabkan sembilan orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Hingga kini, Polri masih menyelidiki kasus ini dan belum dapat mengungkap kejadian itu. (mp/*ant)

SBY-Boediono Raih 54,62 Persen di Dua Provinsi

JAKARTA, MP - Hasil penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di dua provinsi, yakni Bali dan Riau menunjukkan perolehan suara pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono 2.325.635 atau 54,62 persen.

Sesuai dengan rekapitulasi yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu (22/7), pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto memperoleh 1.548.379 suara (36,37 persen) dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto 383.638 suara (9,01 persen).

Dari rekapitulasi di dua provinsi tersebut total suara sah 4.257652 dan tidak sah 187.827.

Apabila dilihat dari perolehan suara di masing-masing provinsi, suara untuk SBY-Boediono tinggi di Riau, tetapi tidak di Bali.

Sesuai dengan hasil rekapitulasi provinsi yang disampaikan di rapat pleno rekapitulasi nasional, pasangan capres dan cawapres nomor urut dua memperoleh 1.502.684 suara di Riau dari total suara sah 2.345.315.

Sementara pasangan nomor urut satu Megawati-Prabowo memperoleh 555.564 suara dan pasangan nomor urut tiga JK-Wiranto 287.067 suara.

Jumlah pemilih tetap di Riau tercatat 3.647.420, dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya 2.414.969 orang.

Hasil rekapitulasi untuk Riau tersebut diterima dan disahkan dengan catatan karena saksi dari pasangan JK-Wiranto Chairuman mempertanyakan tentang daftar pemilih tetap pilpres yang tidak jelas.

Sementara itu, di Bali, pasangan SBY-Boediono memperoleh suara 822.951. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan perolehan dari pasangan Mega-Prabowo yakni 992.815 suara. Sedangkan pasangan JK-Wiranto 96.571 suara.

Jumlah suara sah di Bali yaitu 1.912.337 dan tidak sah 91.586. Jumlah pemilih tetap di Bali yaitu 2.696.817 orang dengan jumlah pemilih yang menggunakan haknya 1.990.901 orang.

Rekapitulasi suara dari Bali itu langsung diterima dan disahkan oleh KPU, setelah Ketua KPU Bali selesai menyampaikan hasil dan sertifikat rekapitulasi. Tidak ada catatan dari saksi mengenai rekapitulasi di Bali.

Pada hari pertama rapat pleno rekapitulasi itu, KPU menargetkan untuk menyelesaikan rekapitulasi di 18 provinsi yaitu Bali, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.

Selanjutnya, Bengkulu, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. (mp/*ant)

Media Telah Jadi Alat Teroris

JAKARTA, MP - Pakar komunikasi Universitas Indonesia Effendi Ghazali menilai media massa telah berfungsi sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan terorisme.

"Langsung atau tidak langsung, media telah berhasil menjadi corong, penyampai pesan bagi para teroris untuk menyebarkan propagandanya," katanya dalam diskusi publik "Strategi Komunikasi Lembaga Kepresidenan Menghadapi Terorisme" di Jakarta, Rabu (22/7).

Ia mengatakan, selama ini media lebih banyak memberitakan akibat yang ditimbulkan oleh para teroris dengan menampilkan berulang-ulang kerusakan yang terjadi dan para korban yang terluka dengan penanganan seadanya.

Dalam tampilan seperti itu, teroris ingin menyampaikan pesan "Jika Anda di Indonesia Maka Itulah Yang Akan Terjadi Pada Anda,". Melalui berbagai tayangan itu, teroris berhasil menyebarkan ketakutan di mana-mana mulai dari rakyat kecil hingga ke pelaku ekonomi, lantai bursa dan sebagainya.

"Sebagai tayangan terjadinya suatu peristiwa, itu sah-sah saja. Tetapi juga jangan menayangkan berhari-hari karena itu justru akan menjadi alat bagi teroris itu menyampaikan propagandanya, yakni menebar ketakutan di mana-mana," ujar Effendi.

Menurut dia, media seharusnya lebih banyak menyuarakan persatuan dan kebersamaan bangsa dalam menghadapi terorisme.

Effendi mencontohkan apa yang dilakukan media-media massa di Amerika Serikat pasca serangan teror di negara mereka, yakni pemerintah segera mengkampanyekan perlunya semua lapisan masyarakat Amerika bersatu dibelakang pemerintahnya menghadapi teroris.

Selain itu, juga dikampanyekan suara-suara agar tidak boleh ada lagi berbagai kerusakan akibat aksi terorisme di negara mereka. "Jadi hal-hal seperti itu yang seharusnya diekspos dan bukan sekedar menayangkan berulang-ulang korban maupun kerusakan hasil kerja teroris itu," katanya. (mp/*ant)

11 Korban Ledakan Masih Dirawat di Tiga RS

JAKARTA, MP - Sebanyak 11 orang korban luka-luka dalam peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton masih dirawat di tiga rumah sakit berada di Jakarta yaitu RS MMC, RS Jakarta, dan RS Pusat Pertamina.

"Masih ada tujuh orang yang dirawat di RS MMC (Metropolitan Medical Centre)," kata Humas RS MMC Yanti ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (22/7).

Nama ketujuh orang itu adalah Andrew Stuart Cobhan (Kanada), Giovanni ME Suhardi, I Gusti Agung Ray, Marico Asmarawati Z, Oki Utomo, Yurike Martiningrum, dan Yusuf Purnomo.

Jumlah tujuh pasien tersebut masih sama dengan jumlah yang dirawat pada hari Selasa (21/7), sedangkan korban luka yang terakhir pulang dari RS MMC adalah Sudargo. Ia diperbolehkan pulang dan sudah dijemput keluarganya pada Senin (20/7) pukul 16:00 WIB.

Sementara itu, pasien yang masih dirawat di RS Jakarta berjumlah tiga orang yaitu Doni Purwanto, Dikdik Rachmad, dan Andi Tirta M.

"Satu orang pasien Bambang Trijanto, sudah pulang," kata petugas informasi RS Jakarta, Yanti.

Ia memaparkan, Bambang yang juga bekerja sebagai petugas keamanan hotel itu telah keluar dari rumah sakit tersebut sejak Selasa (21/7) sekitar pukul 13:00 WIB.

Selain sepuluh pasien di RS MMC dan di RS Jakarta, terdapat juga Dadang Hidayat yang hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

"Masih belum diketahui secara pasti waktu kepulangannya," kata Humas RSPP, Tri.

Sebelumnya, Supervisor Keperawatan RSPP Sulastri pada Senin (20/7) mengatakan, kondisi Dadang yang mengalami luka bakar di bagian wajah telah membaik yang ditunjukkan antara lain dengan suhu badan normal.

Sulastri juga mengatakan, luka yang dialami pasien tidak terlalu berat, namun membutuhkan perawatan yang cukup lama untuk luka tersebut. (mp/*ant)

Pengembalian Uang Tiket MU Capai Rp23 Miliar

JAKARTA, MP - Panitia Lokal Tur MU (LOC) harus menyediakan dana lebih dari Rp23 miliar untuk mengembalikan uang ("refund") tiket pertandingan Machester United (MU) dengan tim Indonesia All Star yang gagal diselenggarakan.

"Kami masih mengakumulasi. Refund tiket lebih dari Rp23 miliar," kata Koordinator Event LOC, Djoko Driyono didampingi Ketua LOC, Agum Gumelar di Jakarta.
Panitia lokal harus mengembalikan uang tiket pertandingan itu karena pertandingan akbar tersebut gagal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, karena tim "Setan Merah" batal bertandang ke Indonesia, setelah insiden pengebomandi Jakarta, Jumat (17/7) lalu.

Joko memastikan panitia akan mengembalikan seluruh uang tiket pertandingan MU melawan tim Indonesia All Star. "Kami akan membagi tiga kategori dalam refund tiket ini," katanya.

Bagi pemilik tiket yang antri langsung di LOC pada 1-15 Juni 2009, kata Djoko, pengembalian uang akan dilakukan mulai Rabu (22/7) hingga 5 Agustus mendatang itu.
Mereka harus menunjukan bukti berupa voucher dan identitas diri (KTP). "Kami mulai buka jam 11.00 WIB hingga 17 sore di Seketariat LOC Jakarta," katanya.
Panitia memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk refund "tiket antri langsung" tersebut sekitar Rp5-7 miliar.

Sementara itu, kata Djoko, bagi pemilik tiket yang memesan melalui provider seluler "3", Badan Liga Indonesia (BLI), Rajakarcis dan Aviatur, panitia akan melayani melalui website, www.locrefund.com.

"Kami akan umumkan pada 5 Agustus untuk proses selanjutnya," katanya.
Sedangkan untuk pemilik tiket corporate, menurut Djoko, pihaknya masih membahas langkah-langkah terhadap perusahaan yang menangani tiket ini.

Djoko menegaskan pihak akan mengembalikan uang sesuai dengan yang dicetak dalam bukti yang dipegang pemilik tiket. "Sesuai dengan nilai tiket, termasuk juga tiket dengan merchandise," tegasnya.

Ketua LOC Agum Gumelar telah membentuk lima tim berkaitan dengan batalnya kunjungan MU. Lima tim itu terdiri dari tim yang berkaitan dengan MU-Pro Event, tim berkaitan dengan sponsor, tim berkaitan dengan publik seperti soal tiket, tim berkaitan dengan pemerintah terkait kepolisian dan pajak, serta tim berkaitan dengan vendor yang terkait barang dan jasa.(cok/*ant)

Minggu, Juli 19, 2009

Laporan Intelijen Sempat Bikin Pasar Gelisah

JAKARTA, MP - Pengamat ekonomi Dradjat Wibowo berharap, laporan intelijen yang masuk ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akurat dan proporsional. Laporan intelijen yang dikutip Presiden sempat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pelaku pasar.

"Apa betul ada teror terkait Pilpres (pemilihan presiden)," kata Dradjat di sela diskusi ringkas dengan beberapa pelaku keuangan di Jakarta, Minggu (19/7).

Menurut dia, aparat keamanan diharapkan tidak memberikan laporan intelijen yang berlebihan agar pelaku pasar tidak gelisah.

Dradjat juga menilai, pergerakan rupiah dan indikator ekonomi lain relatif stabil paska teror bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz-Carlton, Jumat 17 Juli 2009.

"Asal tidak ada guncangan keamanan lagi, Insya Allah rupiah dan indikator ekonomi lain stabil," ujar dia.

Namun, dia melanjutkan, sebagai wujud respons psikologis, rupiah dan indikator ekonomi bisa berpotensi tertekan tipis. Meski demikian, tekanan tersebut relatif kecil dan sebentar.

Dradjat menambahkan, pengalaman di Jakarta, London, dan Madrid paska teror bom ikut memperkuat keyakinan tersebut.

Selain itu, banyak manajer investasi (fund manager) yang saat ini sedang liburan dan sudah mengambil posisi investasi jangka panjang. (mp/*v)

Penggunaan Lorong Belum Bisa Dipastikan

JAKARTA, MP - Kronologi tentang pengeboman secara resmi akan diumumkan oleh pihak yang berwajib setelah kasus selesai terungkap. “Rumor-rumor seperti pemakaian lorong, belum bisa kami pastikan. Pasalnya, lorong tersebut bukan untuk umum, hanya petugas yang boleh mengaksesnya,” kata Irjen Pol Nanan Sukarna, Kadiv Humas Polri.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan sekaligus mengeluarkan pernyataan resmi seputar penggunaan lorong tersebut. “Masyarakat boleh saja berandai-andai atau menerka-nerka, tetapi kami belum bisa mengeluarkan pernyataan resmi. Yang pasti, fakta dilapangan, ditemukan 3 rangkaian bom. 2 sudah meledak, dan 1 ditemukan masih aktif di kamar 1808, tetapi kini sudah dijinakkan,” ucap Nanan.

Terkait korban, Nanan menyatakan, memang betul di Ritz Carlton ditemukan 3 jenazah. Satu jenazah wanita, satu jenazah laki-laki, dan satu potongan kepala laki-laki. “Adapun sementara ini, jenazah yang perempuan tidak kita anggap sebagai pelaku,” ucapnya.

“Di Marriott ditemukan 5 jenazah. Empat ada badannya, dan yang satu cuma bagian kepala laki-laki. Dari jenazah yang ditemukan di Marriott itu termasuk jasad Timothy Mackay Direktur Utama PT Holcim Indonsia, dan Garth McEvoy, Commercial Manager at PT Thies Contractors Indonesia,” ucap Nanan.(mp/*v)
Related Posts with Thumbnails