Rabu, Mei 11, 2011

Harga Beli M-60 Makin Misterius

JAKARTA, M86 - Harga beli 15 pesawat tipe M-60 buatan China untuk armada Merpati Nusantara Airlines (MNL) semakin misterius. Dirut MNL Sardjono Jhonny mengatakan pesawat itu dibeli dengan harga 11,2 juta dolar AS per unit. Namun, anehnya negara justru mengeluarkan anggaran 220 juta dolar AS untuk 15 pesawat.

Keanehan itu juga dirasakan mantan Wapres Jusuf Kalla yang pada 2008 lalu menentang keras pembelian pesawat buatan Xian Air Craft tersebut.

Namun, ia tidak mau memvonis adanya markup harga dalam pengadaan pesawat tersebut. “Lebih baik diteliti dengan baik dan ditanyakan kepada Menkeu dan Menteri Perdagangan,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu 11 Mei 2011.

Tetapi, ia tidak menampik jika ada keunikan dalam pembelian pesawat tersebut jika dilakukan kalkulasi biaya yang dikeluarkan pemerintah dengan harga beli pesawat yang dilansir pihak MLN.

“Agak unik memang. Merpati menyebutkan harganya berkisar 11,2 juta dolar AS per unit. Kalau dikalikan 15 berarti hanya 160 juta dolar AS. Loh sisanya ke mana karena pemerintah mengeluarkan biaya 220 juta dolar AS,” gambar Jusuf Kalla.

Namun, dia tetap tidak mau menduga-duga dan mempersilakan wartawan mempertanyakan kepada Menkeu dan Menteri Perdagangan berapa harga beli riil pesawat itu per unitnya.

Sejak satu dari 13 pesawat M-60 yang sudah datang milik Merpati jatuh di Kaimana, Papua Barat, berembus kabar pengadaan pesawat tersebut sarat ketidakberesan dan ada dugaan terjadinya penggelembungan harga.

Pesawat yang ditentang pembeliannya oleh Wapres dan DPR periode lalu itu pun, kabarnya dibeli karena adanya tekanan pemerintah China yang mengancam membatalkan proyek pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt jika Indonesia urung membeli M-60.

Proyek listrik itu dibangun dan didanai oleh pemerintah China dengan anggaran Rp 80 triliun. (jek/*mtn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails