Senin, Agustus 08, 2011

Sidik Jari Bisa Buktikan Tersangka Konsumsi Narkoba

LONDON, M86 - Para ilmuwan di Sheffield Hallam University tengah mengembangkan teknologi baru dalam mengambil contoh sidik jari yang nantinya bisa membuktikan apakah tersangka tindakan kriminal telah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Teknologi ini diklaim menggunakan sinar laser untuk mengindentifikasi keringat pada sidik jari tersangka. Kendati teknologi ini diperkirakan selesai setidaknya tiga tahun mendatang , para ilmuwan rupanya telah berhasil mengembangkan metode yang bisa digunakan untuk menguji cairan yang telah disentuh tersangka.

Hebatnya, metode ini bahkan tetap bisa mengidentifikasi cairan atau zat tersebut meskipun terdapat sedikit distorsi pada sidik jari tersangka, demikian seperti dikutip Daily Mail, Senin (8/8).

Dr Simona Francese dari Biomedical Research Center di Sheffield mengklaim bahwa metode anyar ini memeriksa materi dari permukaan kulit serta hasil pembuangan kelenjar manusia. Sementara, metode yang digunakan kepolisian saat ini adalah dengan mencari pola sidik jari yang sama pada database mereka.

Menurut Francese, hasil sekresi apapun dari kelenjar manusia bisa terlihat pada sidik jari mereka. Karena itu, metode ini diharapkan bisa memberi informasi kepada petugas kepolisian apakah seorang tersangka berada di bawah pengaruh obat terlarang atau tidak.

"Anda bisa mengetahui kebiasaan makan seseorang (melalui metode ini). Profil seorang vegetarian bisa sangat berbeda dari mereka yang mengkonsumsi daging. Anda juga bisa mengetahui apakah seseorang merupakan perokok atau bukan,” jelas Francese.

“Saya menemukan tanda kafein dari sidik jari saya, dan tanda itu akan semakin jelas ketika tubuh saya menyerap minuman tersebut. Jadi sangat masuk akal jika kami berpikir metode ini bisa mengetahui apa saja yang dikonsumsi seseorang," imbuhnya.

Selain itu, menurut Francese, metode ini juga berpeluang mengungkapkan identitas jenis kelamin maupun etnis seseorang dari zat kimia yang terkandung dalam keringat mereka.

Para peneliti mendapat sokongan dana hingga 80 ribu poundsterling dari pemerintah Inggris untuk mengembangkan teknologi ini. Diharapkan metode ini nantinya juga bisa digunakan untuk menguji zat-zat ilegal seperti bahan peledak sehingga akan membantu pemerintah memerangi terorisme. (dya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails