Presiden Juga Bahas Soal Macet di Sidang Kabinet

JAKARTA, M86 - Bukan cuma Pemprov DKI Jakarta yang menilai kemacetan lalu lintas merupakan masalah serius. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun memiliki pendapat serupa.

“Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar masalah yang serius,” kata Presiden saat sambutan pengantar sidang Kabinet, Kamis (26/5), didampingi Wakil Presiden Boediono.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden ini, Presiden SBY mendengarkan laporan dan presentasi dari para gubernur menyangkut sistem transportasi kota besar dan upaya mengatasi kemacetan lalu lintas.

Hadir pada sidang kabinet ini, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan enam gubernur yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Menurut Presiden, menyimak twitter, radio, facebook, sms, talk-show, percakapan di warung kopi di kota-kota besar termasuk di Jakarta. “Saya yakin juga di kota-kota yang lain," katanya.

“Saya tahu ini masalah yang pelik dan tidak mudah untuk diatasi. Jadi jangan terlalu cepat menyalahkan: Ini tidak mampu, ini tidak becus. Memang ini pelik," sambung presiden.

Pemprov DKI sendiri sudah berupa melakukan berbagai cara untuk meminimalisir kemacetan, dari mulai pembangunan jalan layang non tol, rencana jalan berbayar (ERP) hingga pengalihan jam operasional truk dan kendaraan besar.

Untuk pembangunan jalan layang non tol kini sedang dalam tahap pengerjaan, sementara penerapan ERP masih terganjal oleh Peraturan Pemerintah (PP) yang belum juga dikeluarkan pemerintah pusat. PP ini diperlukan Pemprov DKI sebagai payung hukum pelaksanaan ERP.

Sementara ujicoba pengalihan jam operasional truk saat ini menjadi 'bola salju' karena ada beberapa pihak yang menentang. Padahal selama ujicoba ini dijalankan, 40 persen titik kemacetan di Jakarta berhasil diatasi. Ujicoba yang dilakukan Dishub DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya ini juga mendapat dukungan dari sebagian besar warga Jakarta dan anggota DPRD DKI. (red/*b8)