JAKARTA, M86 - Pekan ini hari yang cukup membuat publik terperangkap dengan sosok Selly, Malinda Dee dan Icha alias Fransiska Anastasya Octaviany. Sosok ini disebut-sebut sebagai 'Trio Penipu Cantik', Pertama yang menggegerkan publik adalah sosok Selly Yulistiawaty yang pertama kalinya menjadi buronan di situs jejaring sosial.Kini dia, di Bogor, Jawa barat menginap di tahanan. Selly Yulistiawaty ditangkap di Bali karena menipu sejumlah orang dengan dalih bisnis pulsa telpon. Setelah menerima uang dari para korbannya, Selly pun menghilang.
Korban Selly berada di sejumlah kota di Tanah Air. Selly melakukan aksinya sejak tahun 2006, namun selalu lolos dari kejaran polisi.
Yang kedua adalah Inong Malinda Dee atau MD yang bernama lengkap Inong Melinda mendadak terkenal hingga keluar negeri karena mencuri uang nasabahnya Citibank sejumlah Rp 17 miliar. Foto-fotonya yang cantik dan seksi pun tersebar di sejumlah forum, twitter, dan BBM.
Malinda lalu ditangkap 23 Maret 2011 di kawasan Jakarta Selatan dan kini diduga MD telah meraup keuntungan miliaran rupiah. Polisi pun kini menyita tiga buah mobil mewah, apartemen dan berbagai alat bukti lainnya.
Dan yang paling menggegerkan adalah Icha alias Fransiska Anastasya Octaviany yang menipu Muhammad Umar dengan mengganti status kelaminnya.
Icha adalah sosok lelaki yang bernama lengkap Rahmat Sulistiyo, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur mulai mengenal Umar melalui Facebook dan akhinya menikah.
Selama menikah Icha maunya gelap-gelapan saat diranjang, dan membuat Umar kecewa serta curiga, selama enam bulan keduanya mengarungi bahterai rumah tangga.
Namun selang waktu terus bejalan warga mencurigai, jika Icha bukanlah sosok wanita tetapi seorang laki-laki. Kecurigaan berlanjut, ketika warga menggrebek rumah Umar dan menemukan identitas resmi Icha yang bernama Rahmat. Dan Icha kini mendekam di Polsek Jatiasih Bekasi, Jawa Barat atas laporan suaminya.
Sontak saja, ini menjadi buah bibir, Di situs jejaring sosial, kasus ini banyak menamai 'Trio Penipu Cantik'. Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Minggu (3/4) mengaku mengikuti kasus tersebut dan merasa terpukul dibuatnya.
"Kejadian ini merupakan sebuah kasus dan menurut saya tidak bisa dikaitkan dengan kecantikan dan sensualitas seorang perempuan," katanya.(red/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar