Mau Turunkan SBY, Tunggu 2014!

JAKARTA, MP - Wacana menjatuhkan SBY dari kursi Presiden sebelum berakhirnya masa jabatan dinilai Partai Demokrat sebagai sesuatu yang janggal dan mengangkangi pilihan rakyat. Demokrat menyarankan para pewacana untuk bersabar hingga 2014 jika ingin menurunkan SBY.

“Wacana itu janggal dan aneh. Yang dibilang rakyat akan bergerak, rakyat yang mana. Presiden SBY dipilih oleh rakyat, kok disebut rakyat akan bergerak. Jangan mengatasnamakan rakyat kalau begitu,” kata Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Max Sopacua di Gedung DPR, Jakarta.

Max mengungkapkan isu yang menyebutkan pertemuan di PP Muhammadiyah sebagai bagian untuk membahas penggulingan SBY juga terlalu berlebihan.

“Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan wacana tersebut tidak ada sama sekali dan tidak pernah disampaikan oleh yang hadir. Satu-satunya orang yang melontarkan itu hanya Rizal Ramli dan dijadikan opini publik,” sebut Max.
Max mengaku tidak tahu pasti apa yang diinginkan Rizal Ramli dengan melontarkan wacana tersebut.

“Kita tidak tahu apa yang dia (Rizal Ramli) inginkan. Saya pikir kalau pemerintah ini kurang baik, berikan solusi, bukan hanya bisa mengeritik saja, berikan masukan positif. Presiden SBY mau mendengar kritikan, tapi harus disertai dengan solusi. Jadi tidak ada wacana untuk menggulingkan pemerintahan SBY,” kata Max.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, keinginan menggulingkan SBY sebagai imajinasi yang lebay, berlebihan. “Itu orang mimpi lah, ngigau,” kata Benny.

Menurut dia, orang yang mimpi atau mengigau itu tak perlu ditanggapi. “Saya tidak melihat ada maksud, saya hanya lihat hanya orang mimpi. Kalau orang mimpi, ngapain ditanggapi,” kata Benny.

Kata Benny, politisi yang berkeinginan untuk menggulingkan pemerintahan Yudhoyono adalah politisi yang menggunakan jalan pintas. “Kalau memang mau mengganti Presiden, sebaiknya menggunakan sistem dan mekanisme yang ada dan tunggu hingga masanya tiba; tahun 2014,” sebut Benny. (red/*mtn)