JAKARTA, MP - Bersyukur dan mengucap 'Innalillaahi'. Hal itu yang dikatakan kandidat calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipilih Panitia Seleksi (Pansel) KPK, Bambang Widjojanto. Jika terpilih masuk ke KPK, sektor pajak akan menjadi sorotan Bambang.
"Ya selain harus bersyukur harus mengucapkan Innalillaahi, berserah pada Tuhan saja," ujar Bambang Widjojanto menanggapi terpilihnya dia oleh Pansel KPK.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi fit and proper test di DPR, Bambang mengatakan akan membaca buku-buku mengenai pemberantasan korupsi. Dia mengatakan DPR juga akan mencari kecocokan politik pada kandidat ketua KPK.
"Ya saya baca buku-buku yang berkaitan (pemberantasan korupsi). Saya bayangkan soal kecocokan politis. Belum pernah jadi pejabat sih, jadi bingung juga. Kan saya nggak punya pilihan, itu bagian proses yang harus dilewati," tuturnya.
Menanggapi adanya isu calon titipan pada kandidat ketua KPK terpilih yang dilontarkan Komisi III DPR, Bambang dengan tegas membantahnya.
"Pak Gayus atau siapapun yang mempertanyakan, dia sudah punya informasi-informasi seperti apa. Kalau saya sendiri nggak ada yang begitu-begituan," tegasnya.
DPR, imbuhnya, sedang memiliki keinginan kuat untuk membangun sistem pengawasan di lembaga penegakan hukum, bukan hanya di KPK. Jadi sikap DPR itu dinilainya wajar sebagai partner yang kritis bagi KPK.
Bila terpilih dan masuk ke KPK, Bambang akan menyoroti korupsi di sektor pajak. Alasannya, pajak memiliki potensi korupsi paling besar yang berkaitan dengan penerimaan APBN.
"Melihat penerimaan negara, paling pajak. Kemungkinan potensi korupsi ada di situ. Pajak kan income, penerimaan. Kalau kita bisa tangani di situ, APBN meningkat, pertumbuhan ekonomi meningkat. Setelah itu the big 5 nya, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perhubungan yang menyedot duit banyak," tandas Bambang. (red/*wk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar