JAKARTA, MP - Untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik, Pemprov DKI tidak hanya mengandalkan keberadaan bus Transjakarta semata. Agar semakin banyak warga Jakarta bermigrasi dari kendaraan pribadi kepada angkutan massal, Pemprov DKI berencana mengoptimalkan fungsi Kereta Api (KA) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan memperbaiki fasilitas dan infrastruktur kereta api tersebut. Dengan begitu, target 3 juta penumpang setiap hari bisa segera direalisasikan pada tahun 2012 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, rencana perbaikan itu muncul karena melihat potensi KA Jabodetabek yang sangat besar. Terlebih, selama ini pengguna jasa KA sudah banyak, tetapi dari segi fasilitas yang diberikan belum maksimal. Akibatnya, banyak penduduk Jabodetabek menjadi enggan menggunakan moda transportasi massal ini.
“Karena itu kita akan menentukan langkah strategis agar semakin banyak penduduk Jakarta menggunakan KA,” ujar Fauzi Bowo, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (22/1).
Beberapa langkah strategis yang akan diambil Pemprov DKI adalah melakukan peningkatan fasilitas inftastruktur kereta api sehingga menjadi lebih nyaman bagi para penggunanya. Untuk merealisasikan rencana itu, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan sejumlah stakeholder terutama PT KAI Commuter Jabodetabek dan Departemen Perhubungan. Saat ini, Departemen Perhubungan juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 30 triliun untuk merealisasikan program revitalisasi perkeretaapian Jabodetabek 2011-2014.
“Kita juga akan lakukan pembicaraan lanjutan dengan para stakeholder, termasuk menghitung kembali target penumpang yang paling ideal,” katanya.
Dalam pertemuan sebelumnya, juga dibahas soal pengoperasian kereta cepat yang akan melayani trayek antarkota dan keperluan pembebasan lahan. “Saat ini kami sedang berusaha membebaskan lahan untuk double-double track yang mendukung operasi KA cepat itu,” terangnya.
Langkah strategis lainnya yang akan diambil, Pemprov DKI juga akan melakukan optimalisasi pengoperasian kereta cepat. Saat ini optimalisasi masih mengalami kendala dalam pembebasan lahan. Untuk mempercepatnya, Pemprov DKI berencana untuk menggunakan sistem konsinyasi seperti yang dilakukan pada pembebasan lahan Kanal Banjir Timur (KBT) bila pemilik tanah bersikeras tidak mau menjual lahannya berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai stasiun utama persinggahan untuk komuter dan kereta cepat. Oleh karena itu, Pemprov DKI merencanakan memperbaiki infrastruktur stasiun dan akses untuk mencapai stasiun tersebut.
“Semuanya sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI yang baru. Termasuk juga rencana membangun jalan layang, terminal dan sistem feeder yang memudahkan perpindahan penumpang. Dengan begitu, minat terhadap KA pun akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Gubernur menambahkan, Pemprov DKI juga akan memperbaiki manajemen pelayanan KA agar membuat jadwal yang lebih fleksibel dan perbaikan kondisi kereta yang kurang memadai saat ini. Untuk peningkatan pelayanan itu, armada kereta akan ditambah dari 418 unit menjadi 1.600 unit, dengan jumlah perjalanan 1.218 rute per hari dan pasokan listrik sedikitnya mencapai 243 mega watt (MW).
Pada tahun 2008 jumlah perjalanan Kereta Api Jabodetabek mencapai 431 kali per hari dan pada tahun 2009 meningkat sebanyak 480 kali per hari. Sedangkan di tahun 2010 ditargetkan mencapai 569 kali per hari. Sedangkan pada tahun 2013 mendatang, diharapkan jumlah perjalanan meningkat hingga dua kali lipat atau 904 perjalanan per hari.
Untuk jalur operasi komuter saat ini, telah tersedia sepanjang 150 kilometer yang terdiri atas jalur lingkar (cilculer line) rute Jatinegara-Manggarai-Tanahabang-Duri-Kampungambon-Pasar Senen-Jatinegara (29,738 kilometer). Rute lainnya Jalur Selatan (South Line) rute Bogor-Depok-Manggarai sepanjang 44,92 kilometer, jalur tengah (central line) rute Manggarai-Gambir-Kota 9,89 km. Jalur Bekasi (Bekasi Line) rute Bekasi-Jatinegara 14,802 kilometer, Jalur Serpong (Serpong Line) rute Serpong-Tanahabang 23,278 km. Jalur Tangerang (Tangerang-Line) rute Duri-Tangerang 19,297 kilometer dan Jalur Tanjungpriok (Tanjungpriok Line) rute Tanjungpriok-Kota 8,115 kilometer. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar