JAKARTA, MP - Berdirinya koalisi laki-laki anti poligami bertujuan menunjukkan bahwa ada kaum lelaki yang menganut paham monogami. "Tidak semua laki-laki setuju dan mengamini poligami," ujar anggota Koalisi Laki-Laki Anti Poligami yang menjadi moderator di Facebook Klub Antipoligami Wawan Suwandi dalam konferensi pers di Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Anti Kekerasan, Jakarta.
Sejak satu pekan diluncurkan, klub ini sudah menjaring 240 anggota baik perempuan maupun laki-laki. Tapi untuk kegiatan lapangannya, Wawan menjelaskan, maka dideklarasikanlah Koalisi Laki-Laki Menolak Poligami. "Ada sepuluh orang lelaki yang menginisiasi koalisi ini," jelasnya.
Sikap poligami, menurutnya, justru bentuk perendahan martabat lelaki. "Lelaki dilabelkan sebagai manusia yang tidak bisa memanajemen syahwatnya," jelas Wawan.
Koalisi juga berniat mengukuhkan keputusan Mahkamah Konstitusi tentang aturan poligami dalam UU Perkawinan (UU No.1/1974). "UU harusnya bukan lagi memperketat poligami, melainkan harus melarang," tegasnya. Karena sebagian besar poligami, Wawan melanjutkan, justru mengakibatkan kekerasan, diskriminasi dan pencideraan terhadap nilai-nilai manusia terutama pada perempuan.
Wawan yang juga anggota Jurnal Perempuan, menilai sudah terlalu banyak aturan yang melemahkan peran perempuan mulai dari Peraturan Daerah, tidak ketatnya UU Perkawinan hingga yang baru, yakni lahirnya UU Anti Pornografi dan Pornoaksi. "Kalau poligami ini semarak kembali, tambah sengsara nasib perempuan," imbuhnya.
Maka momen saat ini, dirasa Wawan, tepat untuk mendeklarasikan Koalisi sebagai penyeimbang Klub Poligami yang baru saja lahir di Bandung. "Laki-laki juga peduli monogami," imbuhnya. Nantinya gerakan koalisi akan menyebarluaskan kampanye anti poligami dan bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum untuk advokasi UU Perkawinan Koalisi Laki-Laki Anti Poligami Tandingi Klub Poligami. (red/*tif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar