Jumat, November 27, 2009

23.700 Siswa Ikuti Program Jakarta Stop AIDS

JAKARTA, MP - Untuk menekan tingginya kasus penderita AIDS, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) DKI dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) serta PT Unilever menggelar kampanye “Jakarta Stop AIDS” 2009. Sasarannya adalah para pelajar SMP dan SMA/SMK di DKI Jakarta. Kampanye ini setidaknya melibatkan 23. 700 siswa yang berasal dari 30 SMP dan SMA/SMK. Program tersebut kini telah melahirkan 92 Duta “Jakarta Stop AIDS”.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Departemen Kesehatan RI, jumlah kasus HIV/AIDS dalam laporan triwulan pertama tahun 2009 mencapai 23.632 kasus, dengan angka kematian 3.492 jiwa. Dari data tersebut, proporsi akumulasi kasus AIDS paling banyak pada usia produktif yakni usia 25-29 tahun. Sebab, kebanyakan korban di usia itu belum memahami dengan baik tentang penyakit HIV/AIDS. Dari data itu pula, lima daerah dengan kasus AIDS terbanyak adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua dan Bali.

Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni menyambut baik diselenggarakannya program “Jakarta Stop AIDS”. “Mudah-mudahan program ini dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Jakarta Pusat,” kata Sylvi di sela-sela acara jumpa media Big Bang Jakarta Stop AIDS.

Ia berharap, melalui kegiatan Hari AIDS Sedunia 2009 dapat mengkampanyekan pentingnya kerjasama masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Sehingga memberikan harapan positif bagi pembangunan masyarakat Jakarta Pusat yang sehat dan sejahtera.

Program ini dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan para guru, anak-anak didik SMP dan SMA/SMK, pemerintah kota, serta LSM. Kemudian dilakukan kegiatan edukasi HIV/AIDS dan narkoba kepada siswa dan guru, pelatihan calon duta HIV/AIDS dan bagaimana cara berani mengedukasi teman sebaya tentang bahaya HIV, AIDS dan narkoba.

Para duta Jakarta Stop AIDS akan menjadi humas educator bagi teman-teman mereka tentang pencegahan penyeberan HIV/AIDS. “Cara ini terbukti efektif karena dengan melibatkan remaja, mereka merasa pendapatnya didengar karena diikutsertakan dalam mengatasi persoalan yang mengancam generasinya,” ujarnya.

CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Veronica Colondam menyatakan, kasus AIDS merupakan fenomena gunung es. “Yang tampak pada permukaan bukanlah jumlah yang sebenarnya,” kata Veronica. Penyebaran virus mematikan itu terus terjadi karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan diri.

Di Jakarta, kasus AIDS telah mencapai 4.467 orang dengan korban meninggal 425 orang. Proporsi kasus tertinggi terdapat pada kelompok umur produktif usia 20-29 tahun (50,07 persen) dan usia 30-39 tahun (49,93 persen). Dari jumlah tersebut sebanyak 71,1 persen dikontribusikan dari pengguna Napza Suntik, 23 persen dari transmisi seksual dan sisanya dari perinatal maupun yang tidak diketahui.(red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails