JAKARTA, MP - Setelah terombang ambing dan kesulitan mencari sponsor, akhirnya Persija Jakarta mendapatkan kepastian pembiayaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 12 miliar. Dengan adanya kepastian pendanaan itu, tim berjuluk Macan Kemayoran itu siap melangkahkan kaki berlaga di Indonesia Super League (Liga Super Indonesia) 2009.
Dalam acara pelepasan Persija untuk bertanding di Liga Super di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Kamis (8/10) siang, Sekretaris Daerah (Sekda) Muhayat berharap Persija dapat mengharumkan nama Jakarta, khususnya setelah diputuskan mengenai pembiayaan Persija yang ditopang oleh APBD.
"Akhirnya pembiayaan Persija ditopang dari APBD. Namun saya harap dengan ditopangnya pembiayaan DARI APBD, berarti uang tersebut adalah uang rakyat. Persija harus mampu menunjukkan prestasinya kepada warga Jakarta," ujar Muhayat.
Dana yang dikucurkan oleh APBD untuk pembiayaan Persija adalah Rp12 miliar. Dari jumlah sebesar itu, Rp1,5 miliar digunakan untuk pembiayaan tim U-21, sedangkan sisanya Rp10,5 miliar untuk pembiayaan Persija. "Saat ini, perusahaan yang menjadi sponsor Persija adalah PD Pasar Jaya, Bank DKI, dan Ancol. Kalau ada sponsor yang mencapai Rp5 miliar, tentunya bisa mendongkrak biaya yang dikeluarkan," jelas Muhayat. Diakuinya, salah satu pengeluaran terbesar Persija yaitu kontrak pemain.
Untuk satu musim kompetisi pada tahun ini, kontrak pemain Persija sebesar Rp14,6 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp17,3 miliar. Selain itu, APBD juga dikeluarkan untuk pembiayaan Persatuan Sepakbola Jakarta Utara (Persitara) sebesar Rp6 miliar. "APBD yang kita kucurkan dari anggaran perubahan, selain Rp12 miliar untuk Persija Pusat, juga Rp6 miliar untuk Jakarta Utara," ungkap Muhayat.
Manager Persija, Harianto Badjoeri, mengatakan, tim Persija siap menghadapi musim Liga Super menghadapi Arema dan Persema di Malang, 14 Oktober mendatang. Dengan tambahan kekuatan empat pemain asing, sudah cukup membuat Persija tampil lebih baik dari tahun sebelumnya. Ke depan, Harianto Badjoeri berharap, Persija menjadi tim yang mandiri dan memiliki lapangan sendiri guna memaksimalkan frekuensi latihan tim.
"Persija harus menjadi tim yang mandiri dan mencontoh sepakbola di negara maju dimana sepakbola menjadi entertainment yang dapat menghasilkan keuntungan," tandas Badjoeri. (red/*bj)
ya bgs lah ok cuy
BalasHapus