JAKARTA, MP - Kenaikan tarif di beberapa ruas tol mulai 28 September 2009 dinilai tidak akan mempengaruhi distribusi bahan bakar dan produk energi di dalam negeri.
"Kenaikan tarif tol tidak akan berpengaruh besar terhadap distribusi terutama bahan bakar bersubsidi," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, di sela Peringatan Hari Pertambangan dan Energi ke 64, di Jakarta, Senin (28/9).
Menurut Purnomo, biaya transportasi sudah termasuk dalam distribusi bahan bakar bersubsidi. "Seharusnya tidak ada pengaruh, kan sudah kita subsidi," ujarnya.
Akan tetapi menurut Purnomo, kalaupun ada kenaikan hanya mempengaruhi sekitar dua persen dari biaya transportasi sektor energi. "Ini tentunya kenaikan yang tidak terlalu berdampak signifikan," katanya.
Pemerintah mulai hari ini, resmi menaikkan tarif pada 14 ruas tol. Ke-14 ruas tersebut adalah kelompok I Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Dalam Kota Jakarta (Cawang-Tomang-Grogol-Pluit yang dikelola PT Jasa Marga.
Selanjutnya Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit (PT CMNP). Surabaya-Gempol (Waru-Sidoarjo), Padalarang-Cileunyi, Belawan-Medan-Tj Morawa, Pondok Aren-Ulujami, Palimanan-Kanci, Semarang Seksi A,B,C.
Kelompok II, adalah Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Serpong-Pondok Aren, Tangerang-Merak, Ujung Pandang Tahap I dan II, serta Lingkar Luar Jakarta (JORR).
Adapun kelompok III, dilakukan perubahan sistem transaksi untuk Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo dan baru akan naik pada 2010. Sedangkan Kelompok IV Tangerang-Merak dan Surabaya-Gresik, namun yang akan naik hanya Tangerang-Merak, karena Surabaya-Gresik belum selesai proses perubahan kontraknya. (red/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar