Rabu, Agustus 05, 2009

Suspek Flu Babi Sekarang Didominasi WNI

JAKARTA, MP - Dari sebanyak 561 kasus yang terdata di Indonesia hingga akhir Juni 2009, orang yang diduga (suspek) terinfeksi virus flu babi (H1N1) didominasi warga negara Indonesia yakni 91 persen.

"Dominasi WNI ini menunjukkan bahwa virus H1N1 ini, sudah masuk dalam tahap `community level transmittion` atau perpindahannya sudah pada tingkat masyarakat, jadi tidak mutlak yang datang dari luar negeri saja," kata Direktur Sepim Kesma Ditjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes, dr H Andi Muhadir pada acara "Bakrie Telecom Tanggap H1N1" di Jakarta.

Dengan mencermati kondisi itu, lanjut Muhadir, berarti yang berpotensi terjangkit tidak mutlak yang datang dari luar negeri saja, karena terbukti yang menjadi suspek dari warga negara asing (WNA) hanya sekitar 9 persen dari 561 kasus.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan penerapan pola hidup sehat, guna mencegah mewabahnya virus H1N1 itu, sebagai contoh, rajin mencuci tangan dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika mengalami gejala penyakit flu babi.

"Biasanya demam, pilek dan batuk lebih dari lima hari. Sedang suhu tubuhnya di atas suhu normal dan dapat mencapai 40 derajat celcius jika demam. Apabila ini terjadi, maka penderitanya harus segera dibawa ke Rumah Sakit rujukan yang terdekat," katanya.

Apabila dilihat dari angka kematian dari kasus flu babi ini, ia mengatakan, sangat kecil. Terbukti hanya satu orang yang meninggal dari 561 kasus. Kondisi ini berbeda dengan kasus flu burung yang cenderung angka kematiannya tinggi.

Sementara bila ditinjau dari jenis kelamin, Muhadir mengatakan, antara laki-laki dan perempuan hampir sama yakni 51 persen laki-laki dan 49 persen perempuan dari total 561 kasus flu babi hingga akhir Juni 2009.

"Dengan demikian, untuk mengampanyekan pencegahan flu babi ini, perlu dukungan semua pihak, karena bukan hanya tugas jajaran Departemen Kesehatan," kata Muhadir.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Direktur Bakrie Telecom Anindya Bakrie pada kesempatan yang sama mengatakan, salah satu tugas dan tanggung jawab perusahaan adalah membantu menginformasikan pencegahan flu babi itu ke masyarakat.

"Kami sebagai perusahaan jasa informasi dan telekomunikasi membantu pemerintah melalui pemberian layanan info sms, call center, tindakan pencegahan di gerai dan info karyawan Bakrie Telecom yang mencapai 3.500 orang yang tersebar 21 provinsi," kata anak dari Menkokesra Aburizal Bakrie ini. (red/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails