Senin, Agustus 31, 2009

SBY Diuji Bentuk Kabinet Ahli

YOGYAKARTA, MP - Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan diuji membentuk kabinet ahli dalam membangun eksekutif yang kokoh, kata pengamat politik dari UGM Yogyakarta Prof Dr Pratikno.

"Jika semangatnya adalah memperkuat posisi presiden dan membangun eksekutif yang kokoh, saya kira SBY diuji keberaniannya, apakah berani membentuk kabinet ahli atau tidak," katanya di Yogyakarta, Senin (31/8).

Jika tidak, menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu, kantor kepresidenan bisa utuh tetapi kabinet yang terbelah secara politik. Hal ini merupakan masalah serius yang harus dipikirkan SBY ke depan.

Ia mengatakan, dengan dipilihnya Boediono sebagai orang profesional untuk posisi wakil presiden, SBY akan menemukan risiko untuk mengakomodasi posisi politik di luar posisi wakil presiden, terutama di posisi kabinet.

Di satu sisi, semangat yang sudah diemban oleh SBY mengambil wakil presiden dari kalangan nonpartai untuk memperkuat sistem presidensial. Di sisi lain, SBY juga tidak ingin kabinetnya nanti terbelah secara politik.

"Artinya, SBY berharap kantor kepresidenan tetap utuh, tetapi sistem presidensial tidak hanya berhenti pada kantor kepresidenan semata. SBY ingin semua harus dilihat dari konteks kabinet," kata Dekan Fisipol UGM itu.

Namun, menurut dia, semua itu tergantung pada substansi konsensus yang akan dibangun antara SBY dan partai anggota koalisi, termasuk kompensasi politik yang akan diberikan kepada partai pendukung koalisi.

Ia mengatakan, dukungan dari partai koalisi di kabinet sangat penting sebagai modal untuk memperkuat hubungan kantor kepresidenan dan parlemen.

"Namun, hal itu tergantung pada konsensus tersebut, apakah dibangun dengan sepenuh hati atau setengah hati, demi membangun sebuah kabinet yang utuh ke depan dan tidak terbelah secara politik," katanya. (red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails