Selasa, Agustus 11, 2009

Panglima TNI Cek Pengamanan Presiden

JAKARTA, MP - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso melakukan pengecekan standar pengamanan Presiden untuk memastikan keamanan Kepala Negara.

"Kami mengecek pengamanan Paspampres baik atau tidak. Paspampres itu kan langsung di bawah TNI. Dalam kesempatan ini saya mencek Paspampres (pengamanannya-red) baik atau tidak," kata Panglima TNI kepada wartawan di kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa (11/8), usai memeriksa prosedur pengamanan Presiden.

Ia menjelaskan, pengecekan yang dilakukannya saat ini salah satunya terkait dengan persiapan peringatan 17 Agustus 2009 mendatang di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Cuma dalam rangka 17 Agustus kemudian adanya hasil pemeriksaan ancaman terhadap Presiden, saya selaku panglima TNI yang bertanggung jawab terhadap pengamanan presiden melakukan pengecekan terhadap kesiagaan Paspampres dalam mengamankan Presiden, termasuk tadi dari Cikeas," paparnya.

Dari pengecekan yang dilakukannya, Djoko Santoso mengatakan, hasilnya baik meski masih harus didiskusikan lagi dengan sejumlah pihak terkait sebagai masukan untuk peningkatan kualitas.

"Hasilnya baik dan kita berdiskusi untuk melakukan peningkatan, perbaikan sistem, penambahan kekuatan, semuanya dalam rangka meningkatkan kinerja Paspampres," katanya.

Panglima TNI juga menjelaskan bahwa pengamanan rute perjalanan Presiden termasuk hal yang dicek.

"Jadi pengamanan itu merupakan satu sistem. Ada pengamanan yang melekat pada Paspampres, ada pengamanan rute oleh polisi dan satuan teritorial, ada pengamanan kegiatan, dan ada pengamanan khusus. Semua kita cek. Paspampres itu adalah bagian dari pengamanan yang melekat. Tadi saya juga ikuti rute yang biasa Presiden lakukan, itu bagian dari kepolisian dan Kodam," ujar Djoko.

Ditambahkannya pula bahwa untuk saat ini tidak ada penambahan personil pengamanan. Namun kinerja semua satuan pengamanan tetap harus ditingkatkan dan tidak boleh menganggap tugas sebagai suatu rutinitas.

Ketika ditanya apakah ada saran pada Kepala Negara untuk mengurangi aktivitas, Jenderal Djoko Santoso menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan.

"Tidak bisa. Jangan sampai presiden kita tidak bisa melakukan kegiatannya. Presiden kita untuk rakyat, untuk bangsa. Kita tidak perlu takut dengan teroris. Yang penting kita berusaha bagaimana mengatasi (ancaman itu-red)," katanya.

Sementara itu Komandan Paspampres Mayor Jenderal Marciano Norman mengatakan, Paspampres terus mengevaluasi dan mengkaji prosedur pengamanan Presiden dan Wakil Presiden.

"Paspampres sudah melaksanakan evaluasi pengamanan terhadap tugas pokok kita, baik itu pengamanan Presiden maupun Wapres dan keluarganya. Kita telah melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi ini ditinjau oleh Panglima TNI," katanya.

Ia menambahkan, "Kebetulan dalam beberapa hari mendatang kita akan melakukan kegiatan yang besar, yaitu rangkaian kegiatan 17 Agustus di Istana ini dan kita semua harus meyakinkan bahwa kegiatan itu dapat berjalan dengan lancar dan aman."

Marciano Norman mengatakan, Paspampres sudah punya kegiatan standar dalam rangka pengamanan Presiden.

"Dan itu selalu dipelihara setiap waktu kegiatan standar pengamanan Presiden dan kita tak pernah mengurangi itu dalam kondisi keamanan apapun juga, kita tetap harus berpikir kondisi yang terburuk," tegasnya.

Danpaspampres mengatakan, selama inspeksi itu Panglima TNI meminta Paspampres meningkatkan kesiapsiagaan dan juga kesiapan peralatan.

Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 13:00 WIB dan selesai melakukan inspeksi pada pukul 13:30 WIB. (cok/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails