JAKARTA, MP - Setelah cukup lama vakum di kancah perpolitikan Tanah Air, putar bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto akan ikut meramaikan bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar. "Sekarang saat yang tepat bagi saya untuk kembali ke politik, selain bisnis," kata Tommy, kepada wartawan, Selasa (18/8) di Jakarta.
Dengan kesiapan Tommy masuk bursa ketua umum, maka persaingan merebut kursi kepemimpinan di Partai Golkar pada Munasnya di Pekanbaru (Riau) 4-7 Oktober 2009, akan lebih sengit.
Empat tokoh Golkar sudah lebih dahulu menyatakan kesiapan untuk menggantikan JK dan sudah menggalang kekuatan ke daerah, yaitu Ketua Dewan Penasihat Surya Paloh, anggota Dewan Penasihat Aburizal Bakrie dan Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPP Partai Golkar Yuddy Chrisnandy serta Fungsionaris Partai Golkar Ferry Mursyidan Baldan.
Tommy menyatakan dirinya berpeluang menjadi pimpinan Partai Golkar, apalagi selama ini tidak pernah keluar dari Golkar dan sampai saat ini masih menjadi anggota partai ini. "Target saya memang harus tinggi, termasuk dalam dunia politik," katanya.
Tommy mengatakan, setelah absen selama 10 tahun dari dunia politik, maka dirinya merasa terpanggil untuk kembali lagi ke Golkar. Golkar merupakan partai yang tepat dan paling cocok dengan panggilan jiwanya.
Tommy juga mengaku punya tanggung jawab moral terhadap partai yang dilahirkan dan dibesarkan oleh ayahandanya, Soeharto. Apalagi Tommy pernah menjadi anggota MPR dari FKP (Fraksi Karya Pembangunan ) tahun 1993-198.
"Sampai saat ini saya masih anggota Partai Golkar dan punya Kartu Tanda Anggota (KTA)," katanya.
Pengusaha dan politisi kelahiran 15 Juli 1962 ini mengatakan, kesiapannya menjadi pimpinan Partai Golkar bukan hanya karena tidak pernah melepas keanggotaan partai, tetapi juga komunikasi yang terus-menerus dengan kalangan elite Golkar walaupun selama 10 tahun terakhir tidak terlalu aktif beraktivitas di partai.
Tommy mengungkapkan, sudah lama didekati elite Golkar untuk aktif kembali membesarkan partai. Terakhir Satuan Karya (Satkar) Ulama DKI , sayap keagamaam Partai Golkar yang dipimpin Asraf Ali mengusulkan agar Munas Golkar memilih Tommy sebagai ketua umum.
Silaturahmi itu dilanjutkan dengan pendekatan oleh Ketua Partai Golkar DKI Jakarta, Ade Surapriatna. Komunikasi dan lobi intensif juga sering dilakukan dan makin intensif seiring dengan mendekatnya waktu pelaksanaan munas.
Tommy yang masih memimpin grup bisnis PT Humpuss juga mengungkapkan, prihatin atas situasi dan perkembangan bangsa akhir-akhir ini yang terancam perpecahan karena berbagai faktor, termasuk campur tangan asing dalam banyak bidang.
Ketika ditanya mengenai sikapnya jika dalam perebutan kursi ketua umum di munas mengalami kegagalan, Tommy mengaku akan tetap berjuang merebut posisi tertinggi.
"Kalau tidak, bisa negosiasi. Bukankah politik itu bagian dari negosiasi dan kompromi.. Bisa saja saya memperkuat di barisan pengurus pusat atau DPP," katanya. (red/*an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar