Minggu, Agustus 09, 2009

Noordin M Top Masih Misterius

JAKARTA, MP - Keberadaan gembong teroris Noordin M Top yang sempat disebut-sebut tewas dalam penyergapan di sebuah rumah di Dusun Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Sabtu (8/8) lalu, hingga kini masih misterius.

Jasad pria yang ditemukan di rumah di Dusun Beji, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pasca penyerbuan anggota Tim Polisi Antiteror belum teridentifikasi.

Dengan demikian, hingga Minggu (9/8), keberadaan buronan teroris Noordin M Top belum dapat dipastikan. Operasi polisi antiteror masih terus berlanjut.

Meskipun spekulasi yang berkembang jenazah tersebut diduga sebagai Noordin M Top, hingga Minggu sore ini, Asludin Hatjani, pengacara dari Arina Rahmah, istri dari laki-laki yang mirip Noordin, menyebutkan, polisi belum meminta Arina atau pihak keluarganya untuk mengenali jenazah tersebut.

Dalam penyerbuan maraton tim polisi antiteror di Kedu, Temanggung, sekitar pukul 09.30 ditemukan jenazah pria di kamar mandi dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya. Polisi menyerbu rumah milik Muhjahri (60) sejak Jumat (7/8) sekitar pukul 16.00.

Jenazah pria itu lalu dievakuasi dengan peti jenazah sekitar pukul 10.15 dan tiba di RS Polri Sukanto pukul 16.48.

Penyerbuan terhadap pria misterius itu bermula dari keterangan Aris (30) dan Hendra (28), keponakan dari Muhjahri, yang ditangkap pada Jumat (7/8). Menurut Muhjahri, pria misterius itu empat hari lalu atau Senin dibawa ke rumahnya oleh Aris dan Hendra dari Jatiasih, Bekasi.

Anak Muhjahri, Tataq Lusiyanto (30), tahun 2006 ditangkap polisi terkait pengeboman Hotel JW Marriott 2003. Keberadaan Tataq kini tak jelas.

Diragukan

Sementara itu halaman berita di Australia, Sydney Morning Herald, edisi 9 Agustus 2009 memuat pendapat pakar teroris, Sidney Jones yang menyatakan, Noordin M Top belum tewas.

Pendapat Jones berdasarkan foto pria yang tewas di Temanggung, yang beredar. Menurut dia, berdasarkan foto tersebut, itu bukan Noordin. "Sepertinya dia belum mati," kata Jones. "Legenda itu terus berlanjut," tambah dia.

Padahal, setelah enam tahun diburu, Noordin belum tersentuh. Penggrebekan di Temanggung memberi harapan Noordin yang licin bisa juga tertangkap.

Sebaliknya, jika pria yang tewas itu bukan Noordin M Top, ataupun dia ternyata lolos dalam penggrebekan di Temanggung dan Jatiasih, itu makin menguatkan status dia sebagai `mujahid` yang dilindungi kekuatan mistik.

Meski berita kematian Noordin terlanjur menyebar di Indonesia, kata Jones, itu bukan salah media. "Bukan salah media, sebab beberapa sumber kepolisian memang mengkonfirmasi pria itu adalah Noordin"..

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri menolak memastikan teroris yang dibekuk di Beji adalah Noordin. Kepastian, kata dia, baru bisa dikeluarkan setelah ada hasil tes DNA.

Melansir pendapat seorang ahli asal Singapura, kantor berita Qatar Aljazeera memberitakan kabar tewasnya pimpinan jaringan Al-Qaida Asia Timur tersebut kini diragukan.

"Dia (Noordin) belum tewas. Tes DNA membuktikan, jenazah itu bukan Noordin M Top," ujar Kepala Pusat Terorisme dan Kekerasan, yang berbasis di Singapura, Rohan Gunaratna, kepada Aljazeera.

Namun, Aljazeera tidak menerangkan darimana Rohan mendapatkan tes DNA tersebut. Rohan melanjutkan, "Namun demikian, Noordin akan terus diburu hingga beberapa hari mendatang."

Metamorfosis

Pengamat militer Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan, jaringan Noordin M Top bermetamorfosis pasca ledakan bom di Hotel JW Marriott pertama.

Noordin tidak lagi merekrut "pengantin" dari Jamaah Islamiyah (JI). Sayap militer jaringan Noordin bergerilya hingga akhirnya memiliki jejaring baru. Salah satunya kelompok bawah tanah, Negara Islam Indonesia (NII).

"Metamorfosis dapat dilihat dari pola rekrutmen. Lima tahun lalu Noordin sudah kesulitan merekrut "pengantin" dari JI. Lalu mereka melakukan rekrutmen di NII," tuturnya.

Dogma atau doktrin mereka ingin menyerang kepentingan asing di Indonesia sudah tidak cukup lagi. Jika yang di Jatiasih benar, nyata mereka memiliki tujuan lain. "Sasaran mereka ingin menghancurkan simbol Indonesia, yaitu RI-1," ujarnya.

Menurut Andi, jaringan NII yang telah dimasuki Noordin ini tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Mutasi ini juga terlihat dari sikap JI saat jaringan Noordin melakukan aksi pengeboman. Sikap JI melunak dengan memberikan pernyataan, mengutuk aksi tersebut. Pernyataan itu pun, lanjutnya, disampaikan secara terbuka.

Andi juga menilai, teroris yang tertembak tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8) lalu, bukan Noordin M Top. Menurut dia, janggal jika Noordin berada di rumah itu sendirian. (red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails