JAKARTA, MP - Kepolisian RI menegaskan, saat ini belum memerlukan bantuan kepolisian negara sahabat guna mengungkap kasus pemboman di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta yang terjadi Jumat (17/7) dengan alasan masih mampu melakukan penyidikan sendiri.
"Kepolisian AS, Australia dan Malaysia memang menawarkan bantuan bila diperlukan, tapi tunggu dulu. Kami akan bekerja keras untuk mengungkap itu," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Nanan Soekarna saat jumpa pers di Media Crisis Centre, di Mal Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta.
Hal itu dikemukakannya menanggapi pernyataan beberapa negara asing yang berkeinginan untuk membantu Indonesia memerangi terorisme menyusul ledakan di dua hotel itu.
Namun demikian jika Polri nantinya memerlukan bantuan, lanjut Nanan, pihaknya akan menerima tawaran bantuan dari kepolisian negara-negara sahabat tersebut.
Seperti diberitakan di beberapa media, Presiden AS, Barack Obama menyatakan komitmennya untuk membantu Indonesia memerangi terorisme dan mengatasi dampak yang diakibatkan oleh insiden ledakan yang menewaskan delapan orang dan melukai puluhan orang lainnya.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk melenyapkan ancaman kekerasan dari para ekstremis ini, dan kami akan tetap setia dalam mendukung terciptanya masa depan yang aman dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden Barack Obama dalam rilis yang dipublikasikan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Sabtu.
Obama sendiri mengutuk keras aksi teror tersebut dan selalu siap untuk membantu Pemerintah Indonesia mengatasi dan bangkit untuk pulih dari serangan yang keji ini sebagai sahabat dan mitra.
Senada dengan Amerika Serikat, Malaysia melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, Tan Sri Rastam Mohammad Isa juga mengatakan pihaknya berharap Indonesia memberikan informasi tentang adanya keterlibatan jaringan teroris, Noordin M Top dalam pemboman Jumat kemarin.
"Jika ada informasi terkait keterlibatan Noordin M Top, harap diberitahukan pada kami. Malaysia akan membantu sekuat tenaga tetangga kita yang diserang teroris," kata Isa, seperti dimuat laman berita Malaysia, Bernama, Sabtu (18/8). (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar