Kamis, Mei 28, 2009

Humas Jangan Jadi "Sales Promotion"

JAKARTA, MP - Profesi bidang hubungan masyarakat (humas) pada era globalisasi yang menuntut keterbukaan informasi jangan dijadikan sebagai "sales promotion" atau tenaga penjual saja.

"Pelaku sekaligus praktisi humas bukanlah alat perusahaan, namun lebih dari itu, humas merupakan bagian dari sistem manajemen suatu korporasi," kata Presiden Organisasi Profesi Kehumasan Internasional (IPRA), Elizabeth G Ananto, di Jakarta, Kamis (28/5).

Penempatan pelaku humas yang menjadi bagian manajemen tersebut, kata dia bertujuan meningkatkan peran dan posisi komunikasi atau kehumasan sebagai fungsi manajemen yang strategis, yaitu sebagai garda depan penyampaian informasi perusahaan kepada publik.

Tantangan untuk merubah pandangan miring mengenai profesi humas itu, menjadi bahasan pokok dalam diskusi forum "Public Relationship Week" yang mengangkat tema "Membedah Profesionalisme, Kredibilitas dan Akuntabilitas PR" yang dilaksanakan di Hotel Nikko, Jakarta.

Profesi humas sekarang ini mendapat tantangan berbagai elemen antara lain dalam mengadapi krisis ekonomi dunia, dampak perubahan komunikasi terhadap perusahaan, pengaruh sosial media terhadap praktek PR, pengukuran efektivitas program PR, diplomasi publik, serta perubahan kultur dalam organisasi kehumasan.

Posisi humas tidak hanya memberi informasi yang bagus dan menguntungkan bagi perusahaan, namun dalam kode etik kehumasan telah diatur bahwa humas harus menyediakan informasi yang memadai terutama untuk kepentingan publik.

Di satu sisi publik memperoleh jawaban atas permasalahan perusahaan atau pun kinerja perusahaan, di sisi lain instansi tersebut juga memperoleh masukkan dari publik untuk mengoptimalkan kinerja pada masa selanjutnya.

"Di saat perusahaan mengadakan koordinasi di tingkat pimpinan, humas seharusnya ditempatkan satu ruangan dalam pembahasan mengenai perusahaan, jadi humas benar-benar tahu peta masalah ataupun misi korp[orat selanjutnya," kata Elisabeth.

Sementara itu, pengamat kehumasan dari Miami University, USA, Don W Stacks, mengatakan pentingnya pelaku humas menjalin hubungan yang baik dengan media.

"Kerjasama antar keduanya tidak hanya pada saat menguntungkan saja, namun media dan humas mempunyai kepentingan yang sama untuk menyampaikan informasi yang benar dan akurat bagi publik." kata Don W Stacks.

Don menambahkan, kehumasan saat ini hanya dipandang sebagai corong perusahaan saat mengalami peningkatan kireja, namun menjadi "bumper" saat perusahaan diminta publik untuk menjelaskan transparasi keuangan yang dianggap buruk.

"Lebih parah lagi saat dikejar wartawan media untuk dimintai keterangan, humas biasanya mengatakan tidak ada komentar, saya tidak tahu, serta mengelak dan berusaha mencari-cari jawaban yang dangkal," ungkap Don.

Untuk itulah, dengan adanya standarisasi kerja, serta uji kemampuan praktisi di bidang kehumasan internasional, akan diperoleh pelaku humas yang profesional sebagai satu upaya menghadapi kompetisi global dan era keterbukaan informasi.** (mp/a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails