Senin, Mei 16, 2011

Waspada, Gempa 8,7 SR Diprediksi Ancam Jakarta

JAKARTA, M86 - Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arief, memprediksi Jakarta akan dilanda gempa dahsyat hingga berkekuatan 8,7 skala richter (SR). Namun, kapan gempa dahsyat itu akan terjadi belum diketahui kepastiannya.

Prediksi Andi ini berdasarkan pada peristiwa gempa purba yang sempat melanda ribuan tahun lalu. “Saat ini, kami sedang buat semacam modellingnya," ungkap Andi, disela-sela diskusi bertema Bencana dan Sejarah Indonesia di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (25/5) kemarin.

Diakuinya, bahwa Jakarta memang menyimpan potensi gempa yang pusatnya di Selat Sunda. Karena pada zaman dahulu ada peristiwa pelepasan energi yang sangat besar di daerah tersebut sehingga diprediksikan akan terjadi gempa berkekuatan 8,7 SR di Jakarta

Ditambahkan Andi, setelah menelaah peristiwa gema dan tsunami di Aceh, diketahui bahwa bencana itu berupa pengulangan dari gempa purba sebelumnya.

"Kita sedang mencari sumber gempa yang sudah ada sejak zaman purba. Seperti terjadi di gempa dan tsunami di Aceh itu pun sudah pernah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Jadi, bencana gempa itu siklusnya pasti terjadi mengulang seperti pada hukum kekekalan energi (teorinya, energi bisa berubah bentuk tapi tidak bisa dimusnahkan,red),"jelasnya.

Pada zaman es, sambungnya, kepulauan Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, dan Sumatera tergabung menjadi satu daratan. Namun, kemudian bisa terpecah menjadi kepulauan-kepulauan ini diduga ada sebuah peristiwa alam yang luar bisa hingga akhirnya memisahkan daratan ini menjadi pulau-pulau.

"Pada zaman es. Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera bersatu kepulauan. Tapi pada 1416, ada ledakan keras yang memisahkan Jawa dan Sumatra. Hal itu yang masih kita selidiki apa penyebabnya,"cetusnya

Atas fenomena alam tersebut, pemerintah kini mulai memprioritaskan program mitigasi (pengurangan/pencegahan) bencana di Jakarta. Termasuk juga menjaga agar infrastuktur komunikasi tidak lumpuh, jika bencana besar terjadi di Jakarta.

Salah satunya program mitigasi itu dengan menerapkan prosedur sejumlah gedung-gedung yang tidak standar, akan distandarkan. Dan jangan lupa juga fasilitas sambungan internet, karena kalau tidak diantisipasi sambungan tersebut maka kejadiannya bisa seperti Taiwan pada 2006 lalu, saat kabel optic bawah lautnya putus tersambar kapal akibatnya selama 20 hari tanpa sambungan internet. “Bayangkan, jika kita tanpa sambungan internet, kita seperti zaman purba,"ujarnya. (red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails