Kamis, April 07, 2011

Citibank Dinilai Gunakan Sistem Barbarian

JAKARTA, M86 - Citibank dituding beroperasi dengan menerapkan hukum rimba, tidak profesional dan acapkali menggunakan kekerasan. Tudingan tersebut dilontarkan anggota DPR Komisi XI Melkias Mekeng, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Gubernur BI, Mabes Polri dan pihak Citibank, di Gedung DPR.

"Citibank seperti menganut sistem barbarian, sistem hutan rimba. Harusnya soal perdata diselesaikan secara hukum perdata," tegas Melkias.

Pernyataan Melkias membuat anggota DPR melongo menatap jajaran petinggi BI, juga CEO Citibank, Shariq Mukhtar yang hadir dalam RDP. Namun, Gubernur BI Darmin Nasution, terlihat tenang mendengarkan argumentasi Melkias.

Politisi Golkar ini mengaku kecewa dengan sikap Citibank. Menurutnya, apa yang dilakukan Citibank sangat memalukan. "Sangat memalukan. Bank bertaraf Internasional melakukan pembunuhan, apapun itu, tak bisa dibenarkan. Ini lebih kejam dari teroris. Dan ini tak bisa dibenarkan oleh agama mana pun," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, anggota dewan menyoroti kasus tewasnya Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Irzen Octa yang diduga akibat penganiayaan debet collector Citibank, Selasa (29/3) lalu.

Sebagai bentuk kekecewaaan atas sikap Citibank yang diduga menjadi penyebab tewasnya Irzen Octa, beberapa anggota DPR rame-rame mengembalikan kartu kredit Citibank mereka.

"Kami kecewa atas perilaku Citibank, kami akan kembalikan resmi dan berhenti jadi nasabah karena terlalu mengecewakan, kami sudah tak percaya sedikitpun dengan Bank Ini," ujar Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta.

Hal senada juga diucapkan oleh Anggota Komisi XI DPR dari FPDIP, Maruarar Sirait. Maruarar menilai, dirinya sejak awal sudah tidak percaya dengan Citibank.

"Kalau saya dari awal sudah tidak percaya dengan pihak Citibank, saya minta Citibank menjelaskan semuanya, kalau tidak ditutup saja," ancam Maruarar. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails