Kamis, November 12, 2009

Ibu Setinggi 66 Cm akan Melahirkan

JAKARTA, MP - Perempuan terkecil di dunia saat ini tengah menantikan kelahiran anak ketiganya, meski dia telah diperingatkan bahwa kehamilan akan membahayakan hidupnya.

Stacey Herald, perempuan yang tinggi badannya hanya 66 cm itu, sudah memiliki dua anak. Sejak awal para dokter telah memberi tahu ibu mini itu bahwa kehamilan dapat menyebabkan dia meninggal. Namun, Stacey nekat mengabaikan peringatan dokter.

Perempuan berusia 35 tahun dari Dry Ridge, Kentucky, Amerika Serikat, itu menderita Osteogenesis imperfecta, penyakit yang menyebabkan kerapuhan tulang dan membuat paru-paru tidak berkembang sehingga dia tidak mungkin mencapai tinggi badan normal.

Sekarang, perempuan yang menggunakan kursi roda itu dan suaminya, Will, yang tingginya 175 cm, sedang menunggu kelahiran anak ketiga, bayi laki-laki yang diperkirakan lahir dalam empat minggu mendatang. Dia tidak bisa lagi memangku putrinya karena perutnya telah membusung sedemikian rupa. Dia pun jadi bergantung kepada suaminya untuk melakukan banyak hal.

Stacey mengakui bahwa kehamilan merupakan sesuatu ‘yang tidak nyaman’. Meski demikian, dia dan suaminya ingin punya lebih banyak anak.

Pasangan itu bertemu tahun 2000 saat bekerja di sebuah supermarket di kota asal mereka. Keduanya sangat ingin punya anak setelah menikah tahun 2004. Namun, para dokter memperingatkan Stacey bahwa seorang bayi akan berkembang sedemikian besar dalam tubuhnya yang kecil itu, dan hal tersebut akan menekan organ-organnya serta mencekik dia.

”Saya sangat kecewa ketika dikatakan saya tidak bisa punya anak. Sepanjang hidup, orangtua saya mengatakan kepada saya bahwa saya bisa melakukan apa pun. Lalu ada dokter-dokter yang mengatakan bahwa saya tidak bisa membentuk keluarga yang lengkap. Itu sangat menyakitkan,” kata Stacey.

Delapan bulan kemudian, pasangan itu bergembira saat mengetahui Stacey hamil. Mereka berkeras mempertahankan kehamilan tersebut meski keluarga dan dokter meminta mereka untuk mempertimbangkannya kembali.

Stacey, yang memutuskan tidak memakai kontrasepsi, mengatakan, ”Mereka semua bilang kepada saya bahwa saya akan mati. Mereka meminta saya untuk tidak memiliki bayi. Bahkan ibu saya mengatakan, ‘Kamu tahu kamu ingin hidup, bukan?’ Saya bilang kepadanya, adalah mujizat bahwa saya ada, bahwa saya hidup. Mengapa ini (punya anak) bukan merupakan mujizat juga.”

Setelah 28 minggu, para dokter melakukan bedah caesar, dan seorang putri, Kateri, lahir tahun 2006. Dia tumbuh sehat. Namun, hati keluarga itu remuk redam ketika mengetahui Kateri memiliki kondisi cacat bawaan dari Stacey, yaitu tidak akan pernah memiliki tinggi badan yang normal.

Meski demikian, keluarga muda itu terus menjalani hidup dengan normal. Stacey hamil lagi setahun kemudian. Dia mengatakan, ”Sama seperti waktu sebelumnya, setiap orang berteriak kepada kami, ‘Apa yang kamu lakukan!’ Para dokter mengatakan kepada saya bahwa saya memaksakan keberuntungan saya. Tetapi kami hanya berdoa kepada Tuhan.”

Tentang kehamilannya yang kedua itu dia mengatakan, ”Itu merupakan saat yang sulit. Saya menjadi besar dengan begitu cepat. Pada titik terburuk, saya ingat saya menangis karena saya kelihatan seperti bola pantai dengan kepala dan kaki yang kecil. Saya berminggu-minggu tidak bisa melakukan apa pun untuk diri saya sendiri karena perut saya begitu besar. Saya selalu bisa mengerjakan segala sesuatu tetapi kali ini tidak bisa.”

Para dokter mencoba membiarkan bayi yang kedua tinggal selama mungkin di dalam tubuhnya, membiarkan kehamilannya hingga 34 minggu. Putri kedua, Makaya, kemudian lahir. Sekarang kedua anak itu lebih besar dari ibu mereka yang sedang mengandung 30 minggu. (red/*wk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails