JAKARTA, MP - Jumlah pemberi zakat (muzakki) yang menyalurkan zakat mereka melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
"Jumlah zakat yang terkumpul memang masih jauh dari potensi yang ada, tapi muzakki yang menyalurkan zakat melalui Baznas pusat meningkat dari tahun ke tahun. Kecenderungan yang sama juga diperkirakan terjadi pada badan amil zakat daerah," kata Kepala Divisi Penghimpunan Baznas Ali Mastari di Jakarta.
Muzakki Baznas yang tahun 2006 baru 5.000 orang, menurut Ali Mastari , bertambah menjadi 11.000 orang pada 2007 dan mencapai 18.000 orang pada 2008 yang 75 persen di antaranya berzakat rutin setiap bulan dan sisanya berzakat secara insidental.
"Data muzakki tahun ini belum direkap seluruhnya, tapi jumlahnya diperkirakan lebih banyak dari tahun lalu," katanya serta menambahkan tahun ini pihaknya menargetkan masukknya 5.000 muzakki baru Baznas .
Ia menjelaskan, pihaknya menerapkan beberapa strategi sosialisasi dan promosi untuk mendorong masyarakat menyalurkan zakat melalui lembaga atau badan amil supaya dana zakat bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang berdampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan umat.
Kegiatan promosi antara lain dilakukan memasang iklan layanan masyarakat di berbagai media dan memudahkan layanan pembayaran zakat.
"Untuk memudahkan layanan pembayaran zakat kami bekerja sama dengan sejumlah bank sehingga pembayaran zakat bisa dilakukan melalui rekening bank dan anjungan tunai mandiri," katanya.
Pemanfaatan
Zakat yang terhimpun, menurut Koordinator Publikasi BAZNAS Saifullah Kundo, disampaikan kepada fakir miskin yang berhak menerima zakat (mustahiq) melalui berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, dakwah dan bantuan modal usaha.
"Selama Ramadhan, kita juga punya kegiatan khusus, ada Tarhib Ramadhan bersama anak yatim, sahur keliling dan `food for work`," katanya.
Ia mengatakan, Ramadhan tahun ini kegiatan Tarhib Ramadhan dilakukan dengan memberikan bantuan dan menampilkan pentas seni untuk sekitar 1.400 anak yatim piatu di DKI Jakarta.
Sementara program "food for work" atau pemberian paket bahan pokok senilai Rp75 ribu kepada fakir miskin yang bekerja merawat masjid ditargetkan menjangkau sembilan ribu fakir miskin tahun ini.
Ia menjelaskan pula bahwa penerimaan dan penggunaan zakat yang terhimpun setiap bulan dilaporkan kepada publik melalui media cetak dan media internal Baznas . (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar