BOGOR, MP - Para duta AIDS internasional dari berbagai negara khususnya Asia Pasifik akan bertemu dalam sebuah sesi khusus di sela-sela penyelenggaraan International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) ke-9 di Bali 9 Agustus mendatang.
Sekretaris Komisi Nasional Penanggulangan AIDS Nafsiah Mboi usai bertemu dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Puri Cikeas Bogor, Jumat mengatakan Ani Yudhoyono sebagai duta AIDS Indonesia akan turut ambil bagian dalam sesi tersebut.
"Ibu Ani sebagai duta AIDS Indonesia akan bertemu dengan duta AIDS lainnya dari berbagai negara dalam sebuah sesi dan akan membicarakan berbagai program terkait penanganan AIDS," kata Nafsiah.
Sejumlah program yang menjadi perhatian Ibu Negara, menurut Nafsiah antara lain program pemberdayaan ekonomi dan juga penghapusan stigma terhadap pengidap HIV/AIDS dan juga kelompok masyarakat yang dianggap beresiko tertular HIV.
Sementara itu ketua panitia ICAAP ke-9 di Bali, Prof. DR. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM menyatakan saat ini persiapan kegiatan tersebut sudah matang dan diharapkan selain kehadiran Ibu Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga dapat membuka kongres AIDS Asia Pasifik terbesar itu.
Tema ICAAP ke-9 adalah "Memberdayakan Manusia, Memperkuat Jejaring" (Empowering People, Strengthening Networks), yang dapat mendukung terciptanya komunitas dinamis dengan manusia- manusia berdaya di seluruh kawasan Asia dan Pasifik sehingga mampu melakukan penangulanggan holistik dan lebih efektif dalam menanggapi pandemi lintas batas di negara-negara kawasan ini.
Kongres ini akan berlangsung di Bali International Covention Centre (BICC) di kawasan Nusa Dua, dan akan secara resmi dibuka pada 9 Agustus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).
ICAAP merupakan ajang pertemuan dua tahun sekali untuk berdiskusi dan menyebarluaskan perkembangan ilmu, program dan kebijakan dalam rangka respon global terhadap HIV/AIDS dan diselenggarakan oleh AIDS Society of Asia and the Pacific (ASAP).
Menurut Independent Commision on AIDS in Asia (2008), AIDS tetap merupakan penyebab kematian dan kehilangan pekerjaan bagi mereka yang rentang usianya antara 15 sampai 44 tahun. Jumlah orang dengan HIV (ODHIV) di Asia pada 2007 diperkirakan mencapai 5 juta orang, dengan jumlah kasus infeksi baru (380,000) yang hampir sebanding dengan jumlah orang yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan AIDS (380,000). Di kawasan Pasifik (Oceania) diperkirakan ada 740,000 ODHA pada 2007, dan 13,000 di antaranya adalah infeksi baru.
Agar bisa tercapai Millenium Development Goals (MDGs) untuk masalah HIV dan AIDS, ada persyaratan bahwa semua negara mampu menghentikan dan memutar-balikan penyebaran epidemi ini pada tahun 2015, termasuk di dalamnya target Universal Access pada 2010 yang mensyaratkan bahwa semua orang yang memerlukan pengobatan dapat memperolehnya, dan bahwa ada urgensi memperkuat sistem layanan kesehatan masing- masing negara dalam melakukan penanggulangan dan memberikan layanan yang efektif.
Sebagaimana dalam ICAAP yang lalu, agenda kongres akan terdiri atas Sesi Pleno dengan peneliti, tokoh-tokoh masyarakat dan spesialis kebijakan dapat berbagi informasi dan pengalaman terkini; 24 simposium dengan berbagai topik, antara lain upaya mengatasi hambatan legal dan kriminalisasi populasi beresiko, dan sebuah sesi kepemimpinan bagi peserta dari pasifik; 64 sesi presentasi oral yang berkaitan dengan pencegahan, perawatan dukungan, perawatan dan pengobatan HIV dan AIDS, memahami faktor sosial-budaya, ekonomi dan politik penanggulangan AIDS, serta kepemimpinan.
Pembicara tamu termasuk Michel Sidibe, UNAIDS Executive Director; Michel Kazatchkine, Director of the Global Fund for AIDS, TB and Malaria (GFATM); Kyung-Wha Kang, UN Deputy High Commissioner for Human Rights; Dr. Nafiz Sadik, Special Envoy for AIDS in Asia and the Pacific; Myung Hwan Cho, President of AIDS Society of Asia and Pacific (ASAP) dan perwakilan dari Seven Sisters, Asia Pacific Network of People Living with HIV (APN+), Asia Pacific Network of Sex Workers(APNSW), CARAM Asia, Asian Harm Reduction Network (AHRN), APCASO, APN Rainbow.
Selain itu juga akan ada 32 skill Building Workshop yang bertujuan membantu peserta meningkatkan kemampuan peserta dalam tugas mereka sehari-hari, serta pertemuan satelit dan pameran yang memperlihatkan upaya sektor swasta, lembaga pemerintah dan Internasional dalam penangulanggan HIV dan AIDS.(red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar