
Terkait dengan posisi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan, maka posisi ketua diusulkan diganti oleh keempat ketua lainnya. Namun usulan tersebut menuai protes dari berbagai pihak. Seperti yang diungkapkan Adnan Buyung Nasution, pengacara senior yang mengaku tidak setuju dengan usulan KPK menunjuk pengganti sementara posisi ketua secara bergantian mengisi posisi Antasari Azhar yang dinonaktifkan untuk sementara.
Menurutnya, penonaktifan itu terkait kasus pembunuhan Direktur Utama Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Dan penunjukkan secara bergantian itu dianggap bisa menyebabkan lembaga itu rapuh karena dianggap tidak mempunyai figur kuat.
"Seharusnya Presiden mengundang wakil ketua KPK yang ada sekarang untuk meminta kepada mereka memilih salah satu di antaranya yang terbaik guna menjadi pelaksana tugas KPK," ujar Buyung usai pembacaan pernyataan Insiatif Merawat Demokrasi di Hotel Niko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu, 2 Mei 2009.
Buyung juga mengkhawatirkan pemberian status tersangka kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dijadikan momentum oleh segelintir pihak untuk menghilangkan keberadaan lembaga tersebut.
"Saya mengkhawatirkan ini akan menjadi masalah besar. Apalagi jika sampai ada agenda penutupan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Pasalnya, lembaga penegak hukum itu sudah berhasil menangkap para koruptor," ujar Adnan Buyung
Menurut Adnan, persoalan wanita yang dikabarkan muncul dibalik kasus Antasary tersebut hendaknya tidak mengecohkan perhatian masyarakat terhadap masalah sebenarnya. Aparat penegak hukum diharapkan lebih fokus terhadap upaya memecahkan kriminalitas dan motif dari pembunuhan serta keterkaitannya dengan ketua KPK tersebut.
Adnan yang mengaku mengenal Antasari ketika masih menjadi jaksa junior mengaku tidak yakin jika Ketua KPK tersebut memerintahkan pembunuhan terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
"Dia tidak akan tega membunuh orang, namun mungkin dia juga harus mewaspadai adanya ancaman terhadap dirinya," kata dia.**(vnc/mp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar