Rabu, Juni 17, 2009

PDAM Diminta Cari Pembiayaan Alternatif

JAKARTA, MP - Departemen Pekerjaan Umum meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mencari alternatif pembiayaan dalam usahanya meningkatkan penyediaan dan kualitas air bersih.

Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Agoes Widjanarko, mengatakan, meningkatnya jumlah penduduk perkotaan berbanding lurus dengan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

"Untuk meningkatkan pelayanan itu, PDAM dapat menjalin kerja sama melalui pembiayaan perbankan maupun swasta," kata Widjanarko.

Berdasarkan data tahun 2007, pelayananan air minum di perkotaan sebesar 45 persen, dan air di pedasaan 10 persen, dan pengelolaan air limbah sebesar tiga persen. "Kualitas air baku semakin menurun akibat berkurangnya resapan dan pencemaran limbah," katanya.

Menyadari hal itu, kata Widjanarko, pemerintah mengusahakan percepatan pembangunan sambungan pipa air di kota sebesar 10 juta sambungan hingga kurun waktu tahun 2014.

"Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 80 triliun yang meliputi pembiayaan instalasi pengolahan air baku, distribusi, dan pengolahan limbah. Maka perlukan komitmen besar dari seluruh mitra dalam merubah mindset dalam menyediakan air bersih," katanya.

Ia mengatakan, untuk program percepatan sambungan pipa itu tidak bisa sepenuhnya ditanggung pemerintah, maka perlu ada kontribusi dari sektor swasta.

"PDAM dan pemerintah daerah perlu memperluas akses pembiayaan di luar APBN dan APBD, contohnya peningkatan sumber lain seperti obligasi," katanya.

Widjanarko menambahkan, terbukanya peluang usaha bagi kalangan usaha baik dalam negeri maupun luar negeri harus diimbangi dengan jaminan keamanan usaha, iklim investasi yang kondusif dan iklim kompetisi yang sehat. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails