Jumat, Juni 12, 2009

FORAK Gugat JK Rp300 Miliar

JAKPUS, MP - Ketua Forum Komunikasi Antar Barak (Forak) Dokter Panji Utomo menggugat Wapres Jusuf Kalla sebesar Rp300 miliar lebih ke PN Jakpus karena dinilai telah mencemarkan nama baiknya.

Kepada pers di Jakarta, Panji Utomo menjelaskan bahwa pencemaran nama baiknya itu terjadi pada tiga tahun yang lalu, yakni JK melakukan konferensi pers rutin setelah salat Jumat, 22 September 2006, di Kantor Wapres, Jakarta.

Saat itu, Kalla baru saja usai pertemuan dengan Ketua Badan Rekonsiliasi Rehabilitasi (BRR) Aceh, Kuntoro Mangunsubroto.

Dalam konferensi pers tersebut, Kalla melontarkan kalimat "Direktur Forak, Panji Utomo orang yang tidak waras dan dia minta transfer uang Rp5 triliun ke rekeningnya..."

Ucapan Kalla itu kemudian dikutip berbagai media massa, di antaranya di harian Media Indonesia edisi Sabtu 23 Desember 2006.

Pada waktu itu, dokter yang pernah tercatat sebagai pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jaksel periode 2005-2007 itu menjadi relawan yang membantu korban bencana alam tsunami di Aceh dan atas nama para pengungsi, Forak mempertanyakan transparansi dan percepatan rekonstruksi Aceh pasca tsunami.

Menurut Panji, dia telah terfitnah dan ia tidak tahu dari mana informasi yang didengar Jusuf Kalla tentang dirinya itu hingga akhirnya Wapres mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mencemarkan nama baiknya.

Panji mengaku ia baru mengetahui adanya pernyataan Wapres tersebut sekitar delapan bulan yang lalu dan itu pun dari seorang rekan kerjanya di bidang kedokteran.

Karena itu dia bersama sejumlah pengacara dari Masyarakat Hukum Indonesia melayangkan gugatan ke PN Jakarta Pusat pada 1 Juni 2009 dengan nomor perkara 209/PDT.G/PN Jakarta Pusat.

Pada kesempatan itu, Panji juga membantah gugatannya kepada Kalla yang kini maju sebagai capres tersebut bernuansa politis dan hanya ingin mengambil keuntungan.

"Gugatan ini tidak ada kaitannya dengan politik dan pilpres karena saya bukan relawan atau simpatisan partai tertentu. Saya ikhlas jadi relawan di Aceh, tetapi kemudian saya dizalimi," ujarnya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails