Jumat, Juni 19, 2009

1,7 Juta Orang Tewas Akibat Kecelakaan

JAKARTA, MP - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tentang status global keselamatan di jalan raya menyebutkan bahwa setiap tahun 1,27 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

"Separuhnya adalah pejalan kaki serta pengendara sepeda motor dan sepeda," kata Direktur Bidang Pencegahan Kekerasan, Kecelakaan dan Kecacatan WHO Etienne Krug pada laman resmi WHO.

Lebih dari 90 persen kematian akibat kecelakaan lalu lintas terjadi di negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah meski negara-negara ini hanya memiliki 48 persen dari seluruh kendaraan yang ada di dunia, katanya.

Menurut laporan berjudul "The Global status report on road safety" yang dibuat berdasarkan data dan informasi dari 178 negara di dunia itu, kematian akibat kecelakaan lalu lintas di sebagian besar kawasan dunia juga cenderung meningkat.

Tahun 2030 mendatang, kecelakaan lalu lintas diperkirakan menyebabkan kematian 2,4 juta penduduk dunia dan menyebabkan 20 juta hingga 50 juta orang terluka dan mengalami kecacatan.

Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, utamanya di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas, menurut laporan itu, antara lain terjadi karena pelayanan pendukung bagi korban kecelakaan lalu lintas di sejumlah negara belum memadai.

"Selain itu, di sejumlah negara, aturan yang diperlukan untuk melindungi pengguna jalan raya tidak diletakkan pada tempatnya atau tidak komprehensif. Bahkan ketika ada legislasi memadai, kebanyakan negara melaporkan lemahnya penegakkan hukum mereka," kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan.

Hal itu terlihat dari masih sedikitnya negara yang menerapkan penurunan atau pembatasan kecepatan kendaraan, kewajiban menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara mobil dan merekomendasikan konsentrasi alkohol darah 0,05 gram per liter pada pengendara untuk mengurangi tingkat kecelakaan.

Menurut laporan global itu, hanya 15 persen negara di dunia yang memiliki aturan komprehensif terkait faktor risiko kecelakaan tersebut.

"Kita belum memberikan cukup perhatian pada kebutuhan pejalan kaki serta pengendara sepeda motor dan sepeda yang nasibnya berakhir di klinik dan rumah sakit. Kita harus memperbaiki hal ini untuk menghambat atau membalikkan peningkatan jumlah orang yang terluka, cacat dan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas," kata Margaret.

Semua pihak, kata dia, harus memberikan lebih banyak perhatian terhadap pelaksanaan program keselamatan pengguna jalan raya untuk menekan jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas.

Aturan keselamatan di jalan raya yang komprehensif, dia melanjutkan, mesti dibuat dan diterapkan di negara-negara yang belum memilikinya dan pelaksanaannya mesti ditegakkan di negara-negara yang sudah menerapkan aturan mengenai keselamatan di jalan raya.

Keselamatan pengguna jalan raya, kata Krug, juga harus menjadi bagian dari pembuatan rencana pembangunan transportasi, infrastruktur dan jalan raya yang dilakukan di seluruh bagian dunia.

"Perhatian terhadap keselamatan pengguna jalan harus ditingkatkan. Hal-hal seperti pembangunan area untuk pejalan kaki, pengurangan risiko kecelakaan akibat konsumsi alkohol, pemisahan jalur untuk kendaraan beroda dua, peningkatan penggunaan helm dan perbaikan pusat rehabilitasi merupakan beberapa intervensi yang bisa menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa dari kecelakaan setiap tahun," demikian Etienne Krug. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails